Menurut Porter, penyusunan strategi harus mencakup penilaian lima kekuatan (pembeli, pemasok, pendatang baru, substitusi, dan pesaing) serta hubungan antar kekuatan tersebut. Dalam pandangan Porter, terdapat analisis rantai nilai (value-chain analysis) yang harus diperhatikan. Analisis rantai nilai tersebut menunjukkan kekuatan atau kekuatan potensial serta kemungkinan adanya kesempatan untuk pengembangan keunggulan bersaing. Bidang-bidang yang merupakan keunggulan bersaing tersebut bersifat khusus atau unik yang dapat dikembangkan melalui penelitian dan desain produk, sumber daya manusia, manajemen rantai pasokan, inovasi proses, ataupun manajemen kualitas.
Dalam lingkungan yang bersaing, manajer operasional membutuhkan pemahaman bahwa perusahaan dapat beroperasi dalam sistem yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, baik faktor politik, budaya, maupun hukum dan peraturan.
Gambar penyusunan strategi bersaing
Setiap strategi organisasi adalah unik sehingga perlu disusun model pemilihan strategi. Perusahaan juga harus mempertimbangkan persaingan, perbaikan terus-menerus, serta berkesinambungan dalam produktivitas dan kualitas untuk merumuskan strategi dan budaya perusahaan atau korporasi.
Fase pengenalan merupakan periode terbaik dalam meningkatkan pangsa pasar sehingga penelitian dan pengembangan perlu dilakukan selama fase tersebut.
Fase pertumbuhan ditandai dengan perubahan harga atau kualitas dan pada umumnya perusahaan memperkuat posisinya. Pada fase pertumbuhan ini, strategi operasional yang dilaksanakan adalah melakukan peramalan permintaan, meningkatkan kapasitas, meningkatkan keandalan produk dan proses, meningkatkan distribusi, serta memperbaiki posisi produk untuk tetap memenangkan persaingan.
Fase kedewasaan pada umumnya merupakan fase yang buruk untuk mengubah citra, harga, dan kualitas. Pada fase ini, biaya persaingan merupakan hal penting sehingga perusahaan berusaha mempertahankan posisi pasarnya.
Fase penurunan merupakan fase pengendalian biaya. Fase ini sebaiknya dihindari dalam siklus hidup produk sehingga pada saat memasuki fase kedewasaan perusahaan harus segera mengenalkan produk baru agar pelanggan tetap Loyal terhadap merek dan perusahaan.
Strategi perusahaan dan strategi korporasi merupakan payung bagi keputusan manajemen operasi kunci. Manajer operasional harus memilih strategi pelayanan atau pemanufakturan untuk setiap proses dalam rantai nilai.
Strategi menentukan bagaimana proses dalam organisasi diatur untuk menangani jumlah dan jenis produk atau layanan setiap segmen pasar tertentu. Pilihan awal menyusun serangkaian keputusan yang mengatur desain proses, sistem, dan prosedur yang mendukung strategi operasi.
Keputusan manajemen operasional memberikan kontribusi bagi pengembangan kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar.
Kegiatan operasional harus menyesuaikan persyaratan bisnis dengan mengupayakan konsistensi antara kemampuan dan kebijakan bisnis serta keunggulan bersaing bisnis.
Dalam menyusun strategi, diperlukan analisis internal yang menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, khususnya di bidang operasional dan analisis eksternal yang menganalisis kesempatan dan ancaman yang berasal dari luar perusahaan.
Strategi transnasional mengeksploitasi skala ekonomi dan pembelajaran, seperti tekanan untuk tanggap dengan mengenal kompetensi inti yang tidak berada di negara asal, tetapi ada di semua bagian organisasi.
Kegiatan operasional global menyediakan tantangan dan kesempatan bagi para manajer operasional. Meskipun tugas manajemen operasional tersebut menantang, manajer operasi dituntut tetap mampu meningkatkan produktivitasnya.
sumber : EKMA4215/Modul1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar