Jumat, 30 April 2021

JELASKAN MINIMAL 3 (TIGA) TEORI MOTIVASI BERKAITAN DENGAN KOMPENSASI

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, pada dasarnya sistem kompensasi tidak dapat ditetapkan secara absolut. Artinya, kompensasi untuk masing-masing individu harus dibuat "relatif" dengan kompensasi yang diterima oleh orang lain. Hal ini, di samping mudah dalam mengendalikannya, juga karena karyawan sering kali menilai kompensasi yang mereka terima dikaitkan (dibandingkan) dengan kompensasi yang diterima karyawan lain (Noe, et al., 2000). Mereka, pada umumnya ingin diperlakukan secara adil di dalam pemberian kompensasi. Ada beberapa teori motivasi berkaitan teori keadilan, teori dengan kompensasi, yaitu pengharapan, dan teori penguatan (Anthony, Kacmar, dan Perrewe, 2002).


TEORI KEADILAN (EQUITY THEORY)
Keadilan adalah keseimbanganantara masukan(inputs) yang diberikan seorang ke dalam pekerjaannyadengan keluaran (outcomes) yang diterima oleh karyawan tersebut dari hasil melaksanakan pekerjaanya. (fisher, et al., 1990).
Menurut Anthony, Kacmar, dan Perrewe (2002) teori keadilan menyatakan bahwa karyawan akan menilai hubungan antara outcome yang diperoleh dari pekerjaan/jabatan yang mereka kerjakan/pegang (seperti upah, kepuasan, pengakuan, dan promosi) dengan input yang mereka berikan kepada perusahaan (seperti Pendidikan, pengalaman, keahlian, dan usaha).


TEORI PENGHARAPAN (EXPECTANCY THEORY)
Teori ini menyatakan bahwa perilaku karyawan merupakan fungsi dari outcome yang diterima dari pelaksanaan pekerjaan tertentu dan nilai dari outcome tersebut bagi individu yang bersangkutan. Secara prinsip teori pengharapan ini memiliki tiga konsep kunci, yaitu:
1. Pengharapan outcome-kinerja secara sederhana berarti seseorang percaya bahwa setiap perilaku dikaitkan dengan outcome dan level perilaku yang berbeda-beda dikaitkan dengan level outcome yang berbeda-beda juga.
2. Nilai / attractiveness / nilai outcome adalah berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Untuk outcome tertentu mungkin dinilai sebagai penghargaan yang sangat tinggi oleh seseorang tetapi dipandang rendah oleh orang lain, bahkan dipandang sebagai hukuman.
3. Pengharapan kinerja-usaha adalah Sescorang bertanya mampukah dia berkinerja dengan baik sesuai dengan level yang ditentukan sehingga dapat mencapai penghargaan yang dijanjikan. Kalau dia merasa mampu, maka akan memilih berperilaku yang memiliki kemungkinan tertinggi untuk berhasil agar mendapatkan penghargaan yang bernilai baginya tersebut.
Menurut Anthony, Kacmar, dan Perrewe (2002), ketika perusahaan mendesain sistem kompensasi dengan menggunakan teori pengharapan maka harus mengikuti beberapa paduan berikut.
1. Buatlah hubungan yang jelas antara kinerja dengan outcome.
2. Kembangkan sistem penghargaan yang fleksibel yang menyediakan berbagai variasi outcome yang memiliki potensi menarik.
3. Tentukan penghargaan apa yang dinilai oleh karyawan.
4. Pastikan bahwa karyawan telah dilatih dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan/jabatan dengan sukses.


TEORI PENGUATAN (REINFORCEMENT THEORY)
Teori ini menjelaskan perilaku individu sebagai respons terhadap stimulus di suatu lingkungan. Prinsipnya teori ini menyatakan bahwa perilaku yang diberi penguatan positif (diberi penghargaan) cenderung untuk diulang pada situasi yang sama dan perilaku yang diberi hukuman cenderung tidak akan diulang dalam situasi yang serupa. Penghargaan merupakan penguat positif yang memperkuat hubungan antara situasi dengan perilaku. Penghargaan tersebut dapat mulai dari yang halus, sehalus tepukan di punggung bawahan atau seulas senyuman atasan hingga yang nyata kelihatan seperti bonus atas mobil pejabat. Sekali lagi yang perlu diperhatikan dalam penerapan teori pengharapan dan penguatan ini adalah penghargaan dikaitkan dengan dorongan berperilaku karyawan, yaitu dengan diberi penghargaan maka perilaku tersebut akan diulang kembali oleh karyawan. Sebagaimana dalam teori pengharapan, manajer harus yakin bahwa penghargaan diberikan tepat pada waktunya ketika perilaku muncul sehingga karyawan tersebut akan :
• Mengaitkan antara perilaku dengan outcome,
• Mengulang perilaku yang diharapkan perusahaan tersebut pada waktu mendatang.


Sumber : BMP EKMA4214
https://tectuskin.blogspot.com/2021/04/jelaskan-minimal-3-tiga-teori-motivasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar