Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, pada
dasarnya sistem kompensasi tidak dapat ditetapkan secara absolut. Artinya,
kompensasi untuk masing-masing individu harus dibuat "relatif" dengan
kompensasi yang diterima oleh orang lain. Hal ini, di samping mudah dalam
mengendalikannya, juga karena karyawan sering kali menilai kompensasi yang
mereka terima dikaitkan (dibandingkan) dengan kompensasi yang diterima karyawan
lain (Noe, et al., 2000). Mereka, pada umumnya ingin diperlakukan secara adil
di dalam pemberian kompensasi. Ada beberapa teori motivasi berkaitan teori
keadilan, teori dengan kompensasi, yaitu pengharapan, dan teori penguatan
(Anthony, Kacmar, dan Perrewe, 2002).
TEORI KEADILAN (EQUITY THEORY)
Keadilan adalah keseimbanganantara masukan(inputs)
yang diberikan seorang ke dalam pekerjaannyadengan keluaran (outcomes) yang
diterima oleh karyawan tersebut dari hasil melaksanakan pekerjaanya. (fisher,
et al., 1990).
Menurut Anthony, Kacmar, dan Perrewe (2002) teori
keadilan menyatakan bahwa karyawan akan menilai hubungan antara outcome yang
diperoleh dari pekerjaan/jabatan yang mereka kerjakan/pegang (seperti upah,
kepuasan, pengakuan, dan promosi) dengan input yang mereka berikan kepada
perusahaan (seperti Pendidikan, pengalaman, keahlian, dan usaha).
TEORI PENGHARAPAN (EXPECTANCY THEORY)
Teori ini menyatakan bahwa perilaku karyawan
merupakan fungsi dari outcome yang diterima dari pelaksanaan pekerjaan tertentu
dan nilai dari outcome tersebut bagi individu yang bersangkutan. Secara prinsip
teori pengharapan ini memiliki tiga konsep kunci, yaitu:
1. Pengharapan outcome-kinerja secara sederhana
berarti seseorang percaya bahwa setiap perilaku dikaitkan dengan outcome dan
level perilaku yang berbeda-beda dikaitkan dengan level outcome yang
berbeda-beda juga.
2. Nilai / attractiveness / nilai outcome adalah
berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Untuk outcome tertentu
mungkin dinilai sebagai penghargaan yang sangat tinggi oleh seseorang tetapi
dipandang rendah oleh orang lain, bahkan dipandang sebagai hukuman.
3. Pengharapan kinerja-usaha adalah Sescorang
bertanya mampukah dia berkinerja dengan baik sesuai dengan level yang
ditentukan sehingga dapat mencapai penghargaan yang dijanjikan. Kalau dia
merasa mampu, maka akan memilih berperilaku yang memiliki kemungkinan tertinggi
untuk berhasil agar mendapatkan penghargaan yang bernilai baginya tersebut.
Menurut Anthony, Kacmar, dan Perrewe (2002),
ketika perusahaan mendesain sistem kompensasi dengan menggunakan teori
pengharapan maka harus mengikuti beberapa paduan berikut.
1. Buatlah hubungan yang jelas antara kinerja
dengan outcome.
2. Kembangkan sistem penghargaan yang fleksibel
yang menyediakan berbagai variasi outcome yang memiliki potensi menarik.
3. Tentukan penghargaan apa yang dinilai oleh karyawan.
4. Pastikan bahwa karyawan telah dilatih dan
memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan/jabatan dengan sukses.
TEORI PENGUATAN (REINFORCEMENT THEORY)
Teori ini menjelaskan perilaku individu sebagai
respons terhadap stimulus di suatu lingkungan. Prinsipnya teori ini menyatakan
bahwa perilaku yang diberi penguatan positif (diberi penghargaan) cenderung
untuk diulang pada situasi yang sama dan perilaku yang diberi hukuman cenderung
tidak akan diulang dalam situasi yang serupa. Penghargaan merupakan penguat
positif yang memperkuat hubungan antara situasi dengan perilaku. Penghargaan
tersebut dapat mulai dari yang halus, sehalus tepukan di punggung bawahan atau
seulas senyuman atasan hingga yang nyata kelihatan seperti bonus atas mobil
pejabat. Sekali lagi yang perlu diperhatikan dalam penerapan teori pengharapan
dan penguatan ini adalah penghargaan dikaitkan dengan dorongan berperilaku
karyawan, yaitu dengan diberi penghargaan maka perilaku tersebut akan diulang
kembali oleh karyawan. Sebagaimana dalam teori pengharapan, manajer harus yakin
bahwa penghargaan diberikan tepat pada waktunya ketika perilaku muncul sehingga
karyawan tersebut akan :
• Mengaitkan antara perilaku dengan outcome,
• Mengulang perilaku yang diharapkan perusahaan
tersebut pada waktu mendatang.
Sumber : BMP EKMA4214
https://tectuskin.blogspot.com/2021/04/jelaskan-minimal-3-tiga-teori-motivasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar