Kamis, 20 Mei 2021

 

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SISTEM MANAJEMEN K3)

1. PENGERTIAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3

     Sistem Manajemen dan Kesehatan Kerja atau disingkat Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan prodüktif.

     Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih, dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik, proses bahan prodüksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan Sistem Manajemen K3. Untuk pembuktian penerapan Sistem Manajemen K3 tersebut, akan dilakukan suatu audit oleh suatu badan audit yang ditunjuk oleh Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang ketenagakerjaan. Audit tersebut meliputi unsur-unsur:

a.         pembangunan dan pemeliharaan komitmen;

b.         Strategi pendokumentasian;

c.         peninjauan ulang desain dan kontrak;

d.         pengendalian dokumen;

e.         pembelian;

f.          kemananan berkerja berdasarkan Sistem Manajemen K3;

g.         standar pemantauan;

h.         pelaporan dan kekurangan;

i.          pengelolaan material dan pemindahannya;

j.          pengumpul dan penggunaan data;

k.         pemeriksaan sistem manajemen;

l.          pengembangan keterampilan dan kemampuan.

 

2. PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3

A. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

     Pimpinan perusahaan harus menunjukkan komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dengan menyediakan sumber yang memadai, sehingga penerapan Sistem Manajemen K3 berhasil diterapkan dan dikembangkan dengan baik. Di samping itu, setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja harus berperan serta dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.

     Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja harus disusun dan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan dengan memuat visi dan misi perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja, kerangka dan program kerja baik yang bersifat umum maupun operasional. Kebijakan tersebut dibuat melalui proses konsultasi antara pimpinan dengan wakil tenaga kerja yang selanjutnya disebarluaskan ke seluruh tenaga kerja pemasok dan pelanggan.

 

B. PERENCANAAN

     Pimpinan perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan penerapan dan kegiatan Sistem Manajemen K3, dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan tersebut harus memuat tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang diterapkan dengan mempertimbangkan identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko sesuai dengan persyaratan perundangan yang berlaku, serta hasil pelaksanaan tinjauan awal terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

 

C. PENERAPAN

     Untuk mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan harus menunjuk personel yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan sistem yang diterapkan. Kualifikasi tersebut mencakup jaminan kemampuan dan kegiatan pendukung seperti komunikasi pelaporan dan pendokumentasian. Perusahaan juga harus melakukan identifikasi sumber bahaya untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan tolak ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, yang selanjutnya melakukan pengendalian untuk menurunkan tingkat risiko.

 

D. PENGUKURAN DAN EVALUASI

     Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja Sistem Manajemen K3 dan hasilnya harus dianalisis guna menentukan keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan. Selanjutnya, pimpinan perusahaan juga harus melakukan tinjauan ulang Sistem Manajemen K3 secara berkala untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja.

 

3. APAKAH DALAM KONDISI PANDEMI SEKARANG INI SISTEM MANAJEMEN K3 MASIH TETAP DILAKSANAKAN?

     Selama beberapa dasawarsa terakhir, pendekatan Sistem Manajemen K3 (SMK3) telah diperkenalkan di negara-negara industri dan berkembang. Penerapannya bervariasi dari menjadi kewajiban hukum yang mengharuskan untuk diadopsi di tingkat tempat kerja hingga adopsi sukarela. Pengalaman menunjukkan bahwa Sistem Manajemen K3 adalah alat yang logis dan berguna untuk peningkatan kelanjutan kinerja Sistem Manajemen K3 di tingkat organisasi (ILO, 2011).

     Pedoman ILO tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (ILO-OSH 2001) menganjurkan bahwa pengaturan yang tepat harus dibuat untuk pembentukan Sistem Manajemen K3, yang harus mengandung unsur-unsur kunci berikut: Kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan implementasi, evaluasi dan tindakan untuk peningkatan (ILO, 2001).

Pendekatan Sistem Manajemen K3 memastikan bahwa:

§  Penerapan tindakan pencegahan dan perlindungan dilakukan dengan cara yang efisien dan koheren; Kebijakan terkait ditetapkan;

§  Komitmen dibuat;

§  Semua elemen tempat kerja untuk menilai bahaya dan risiko dipertimbangkan;

§  dan Manajemen serta pekerja terlibat dalam proses sesuai dengan tingkat tanggung jawab mereka (ILO, 2011).

     Dalam menetapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian risiko, Sistem Manajemen K3 juga harus mencakup prosedur yang jelas tentang kesiapsiagaan darurat, merencanakan tanggapan untuk berbagai skenario, termasuk wabah sedang atau pandemi parah. Prosedurprosedur ini harus ditetapkan dalam kerja sama dengan layanan darurat eksternal dan badanbadan lain sesuai keperluan (ILO, 2001), dan:

§  memastikan bahwa informasi yang diperlukan, komunikasi dan koordinasi internal disediakan untuk melindungi semua orang jika terjadi keadaan darurat di tempat kerja;

§  memberikan informasi kepada, dan komunikasi dengan, otoritas kompeten (pihak yang berwenang) terkait, lingkungan sekitar dan layanan tanggap darurat;

§  menangani pertolongan pertama dan bantuan medis, pemadam kebakaran dan evakuasi semua orang di tempat kerja;

§  dan memberikan informasi serta pelatihan yang relevan kepada semua anggota organisasi, di semua tingkatan, termasuk pelatihan rutin dalam pencegahan darurat, kesiapsiagaan dan prosedur tanggapan (ILO, 2001).

 

Sumber : EKMA4214 – Modul9
https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_742959.pdf
https://tectuskin.blogspot.com/2021/05/sistem-manajemen-keselamatan.html

Rabu, 19 Mei 2021

 

KETIKA KITA MEMBAHAS MENGENAI STRATEGI DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN, SELALU MELIBATKAN DUA KOMPONEN PENTING, YAITU SALURAN PEMASARAN DAN DISTRIBUSI FISIK.

Silahkan Anda Jelaskan Mengapa Dua Hal Tersebut Sangat Penting!

JAWAB :

SALURAN DISTRIBUSI

Saluran distribusi, juga disebut saluran pemasaran, pada prinsipnya ditujukan untuk membuat barang dan jasa tersedia bagi konsumen akhir. Saluran pemasaran dapat didefinisikan sebagai berikut.

1.              Sejumlah organisasi independen yang memudahkan transfer kepemilikan seperti produk berpindah dari produsen ke pemakai bisnis atau konsumen (McDaniel et al, 2008, h. 362).

2.              Sebuah sistem institusi pemasaran yang terorganisasi yang dilalui oleh produk, sumber, informasi, dana, dan/atau arus kepemilikan produk dari titik produksi ke pemakai akhir (Ferrell and Hartline, 2008, h. 257).

3.              Semua bisnis dan orang yang terlibat dalam pergerakan fisik dan pemindahan kepemilikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen (Berman and Evans, 2007, h. 8).

4.              Sejumlah lembaga yang memindahkan barang dari titik produksi ke titik konsumsi (Dunne and Lusch, 2005, h. 140)


Keempat definisi tersebut memberikan gambaran bahwa saluran distribusi itu merupakan suatu rute atau jalur dalam bentuk jaringan yang dapat melibatkan lembaga-lembaga lain di luar produsen untuk mencapai jalinan hubungan dengan konsumen. Obyek dalam saluran distribusi ini tidak hanya berupa barang tetapi juga dapat berupa jasa, atau kombinasi antara barang dan jasa. Lembaga-lembaga yang terlibat dalam saluran distribusi memang lembaga yang mempunyai kepentingan dalam saluran. Ragam barang dan jasa yang ditangani juga cukup luas. Hubungan-hubungan antar ¯tembaga saluran, baik secara struktural maupun secara dinamis dapat diketahui secara jelas.

 

Definisi-definisi di muka mengandung beberapa unsur pokok. Unsurunsur pokok tersebut antara lain berikut ini.

1.             Saluran merupakan sekelompok lembaga yang ada di antara berbagai lembaga yang mengadakan kerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.             Karena anggota-anggota kelompok dapat terdiri atas beberapa lembaga, seperti pedagang dan agen, maka ada sebagian yang ikut memiliki produk dan sebagian yang lain tidak. Tidak perlu bagi tiap saluran untuk menggunakan sebuah agen, tetapi pada prinsipnya setiap saluran sebaiknya melibatkan seorang pedagang. Alasannya adalah bahwa hanya pedagang saja yang dianggap tepat sebagai pemilik untuk memindahkan barang. Dalam hal ini, distribusi fisik juga merupakan kegiatan yang penting.

3.             Tujuan saluran pemasaran adalah untuk mencapai pasar-pasar atau konsumen-konsumen tertentu. Jadi, pasar dijadikan sebagai tujuan akhir kegiatan saluran.

4.             Secara tersirat, saluran pemasaran melaksanakan kegiatan pokok untuk mencapai tujuan distribusi, yaitu menganalisis, merencanakan, mengorganisasi, dan mengendalikan saluran distribusi agar dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.

MENGELOLA SALURAN PEMASARAN
Mengelola saluran pemasaran dengan baik akan memudahkan pencapaian tujuan pemasaran. Konsep tentang saluran pemasaran di sini berorientasi pada keputusan, artinya fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya beberapa strategi. Strategi itu sendiri merupakan suatu rencana umum atau menyeluruh, sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan dalam kegiatan saluran. Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang erat dengan manajemen saluran baik secara fisik maupun nonfisik. Oleh Rosenbloom (1999, h. 282) dikemukakan bahwa:

Manajemen saluran merupakan pengadministrasian saluran-saluran yang ada untuk menjamin kerja sama para anggota saluran dalam mencapai tujuan distribusi perusahaan.

Definisi tersebut memperlihatkan adanya tiga unsur pokok, yaitu :
(1) saluran yang ada
(2) menjamin kerja sama anggota saluran
(3) tujuan distribusi

DISTRIBUSI FISIK
Distribusi fisik adalah segala kegiatan untuk memindahkan barang dalam kuantitas tertentu, ke suatu tempat atau wilayah tertentu, dan dalam jangka waktu tertentu pula. Meliputi masalah pengangkutan barang, penyimpanan barang, serta pertanggungan resiko yang mungkin akan timbul.

Manajemen saluran merupakan pengadministrasian saluran-saluran yang ada untuk menjamin kerja sama para anggota saluran dalam mencapai tujuan distribusi perusahaan. Tindakan administratif dimaksudkan untuk menjamin adanya kerja sama antar mereka.
Tujuan distribusi sebagai komponen bauran pemasaran diharapkan dapat berperan mencapai tujuan pemasaran secara keseluruhan. Setiap perusahaan atau lembaga lain yang menawarkan barang atau jasa pasti menjumpai perkara distribusi yang mempunyai peranan penting untuk melayani konsumen. 

 

 

Sumber : EKMA4216
https://tectuskin.blogspot.com/2021/05/strategi distribusi dan manajemen rantai pasokan selalu melibatkan dua komponen penting yaitu saluran pemasaran dan distribusi fisik..html

 

APABILA ANDA ADALAH SEORANG MANAJER OPERASIONAL DARI PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG INDUSTRI TEKSTIL, STRATEGI RANTAI PASOKAN MANA YANG AKAN ANDA TERAPKAN? BERI PENJELASAN

 

Rantai pasokan terkait dengan pilihan strategi perusahaan. Hal ini dipaparkan pada Tabel 8.1 berikut ini.

 

Strategi biaya rendah

Strategi cepat tanggap

Strategi diferensiasi

Sasaran pemasok

Memasok permintaan pada harga serendah mungkin

Tanggap secara cepat terhadap perubahan persyaratan dan kebutuhan pelanggan untuk meminimalkan kehabisan

Menyampaikan hasil riset pasar, bersama-sama mengembangkan produk dan pilihan

Kriteria pemilihan

Pilihan terutama pada biaya

Pilihan utama pada kapasitas, fleksibilitas, kecepatan

Pilihan utama pada keahlian pengembangan produk

Karakteristik proses

Mempertahankan ratarata penggunaan tinggi

Investasi pada perluasan kapasitas dan fleksibilitas roses

Menggunakan pemrosesan modular untuk kustomisasi masal

Karakteristik persediaan

Meminimalkan persediaan dengan menjalin hubungan baik

Mengembangkan sistem yang tanggap dengan persediaan penyangga untuk men amin asokan

Meminimalkan persediaan untuk menghindari keusangan

Jaringan kerja distribusi

Transportasi yang murah, menjual melalui diskon distributor/ pengecer

Transportasi cepat, menyediakan layanan pelanggan yang terbaik

Mendapatkan dan mengomunikasikan data riset pasar, staf penjualan yang aham

Karakteristik waktu antara

Waktu antara diperpendek untuk menghemat biaya

Mengurangi waktu antara dalam produksi

Mengurangi secara cepat waktu antara

Karakteristik desain produk

Memaksimumkan kinerja dan meminimalkan biaya

Menggunakan desain produk yang meminimalkan waktu penyiapan dan aliran proses yang cepat

Menggunakan desain modular untuk mencegah diferensiasi produk

Sumber: Heizer dan Render (2011, 2014).


Dalam bidang industri tekstil pada umumnya aspek yang banyak menyerap sumber daya adalah tenaga kerja dan bahan baku. Apabila saya seorang manajer operasional dari perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil, strategi rantai pasokan yang akan saya terapkan adalah manajemen sedikit pemasok. Hal ini dikarenakan perusahaan membutuhkan supplier-supplier yang mengerti spesifikasi dan kualitas bahan baku yang akan digunakan pada proses produksi tekstil. Selain itu jenis kain yang diproduksi pun beragam, dengan adanya spesialisasi pemasok pada jenis bahan-bahan kain tertentu akan memudahkan kontrol kualitas bahan baku, ketepatan pengiriman, serta menimalisasi biaya bahan baku tersebut.


sumber : EKMA4215
https://tectuskin.blogspot.com/2021/05/apabilaanda-adalah-seorang-manajer.html

BERIKAN PENDAPAT ANDA MENGENAI PASAR EUROCURENCY DENGAN EUROCREDIT !

JAWAB :

PASAR EUROCURENCY
     Pasar Eurodolar atau yang sekarang disebut dengan pasar Eurocurrency merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli Dolar AS yang didepositokan pada bank-bank Eropa.Petrodollar merupakan deposito-deposito dolar yang ditempatkan oleh negara-negara yang menerima dolar hasil penjualan minyak ke negara-negara lain.

     Memudahkan transfer dana internasional khususnya yang berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank komersial memakai perantara: deposito berjangka pendek dalam berbagai mata uang kemudian memanfaatkan dana ini untuk disalurkan dalam kredit yang berjangka waktu pendek juga. Biasanya transaksi dilakukan dalam “perdagangan besar”, dengan nilai transaksi yang besar.

     Deposan dan peminjam utama dalam pasar ini adalah perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Volume transaksi eurocurency dalam suatu area tertentu biasanya tergantung pada besar kecilnya tingkat bisnis internasional dalam area tersebut. Sejarah perkembangan pasar eurocurency tidak dapat dilepaskan dengan munculnya eurodollar. Pasar Eurodollar diciptakan karena banyak perusahaan AS mendepositkan dolar di bank - bank eropa.

PASAR EUROCREDIT
     Melayani unit ekonomi yang kekurangan dana, terutama kredit jangka menengah. Syarat pinjaman jangka menengah biasanya lebih dari satu tahun dan masa jatuh temponya umumnya 5 tahun. Perbedaan utam kredit di pasar eurocredit dan Eurocurrency adalah jangka waktu kreditnya. Bank-bank komersial yang berperan aktif dalam pasar Eurocurrency sebagai lembaga perantara juga dapat bermain di pasar eurocredit.

§  London Interbank Offer Rate (LIBOR) merupakan suku bunga yang umumnya dikenakan bagi pinjaman-pinjaman antar Eurobank.

§  Syndicated Eurocredit Loan meruapakan kredit yang disediakan oleh kelompok bank dalam pasar Eurocredit.

 

Sumber : ESPA4227
https://tectuskin.blogspot.com/2021/05/berikan-pendapat-andamengenai-pasar.html

 

1.      APA YANG DIMAKSUD DENGAN NATIONAL PROCUREMENT DAN MENGAPA PEMERINTAH MELAKUKANNYA?
     National Procurement dalam bahasa indonesianya berarti sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP) adalah sebuah model aplikasi elektronik yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, Secara sederhana e-procurement adalah kombinasi dari dua kata, yaitu electronic dan procurement yang memiliki arti pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dalam pengadaan barang dan jasa.

     E-procurement secara umum dapat didefinisikan sebagai otomatisasi proses pengadaan organisasi dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Nah, jika kaitannya dengan pengadaan barang/jasa pemerintah, maka e-procurement adalah pengadaan barang dan jasa yang prosesnya dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

MENGAPA PEMERINTAH MELAKUKANNYA?
     Karna dengan hadirnya e-pengadaan atau SePP, pemerintah berupaya menciptakan sebuah sistem penyediaan barang dan jasa yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi serta memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi elektronik.
     Alasan Pemerintah mengapa dibentuknya E-procurement adalah sebagai cara ataupun wadah yang efektif untuk menyempurnakan manajemen pengadaan barang/jasa pemerintah, baik langsung maupun tidak langsung dalam mencari pemasok/vendor/penyedia barang/jasa. Berikut di bawah ini tujuan e-procurement yang liannya adalah:


§  Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas;

Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan pengadaan secara manual dilakukan melalui pertemuan para pihak sehingga bisa disalahgunakan untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan misalnya adanya gratifikasi atau hal lainnya yang menjadikan proses pengadaan tidak transparan dan akuntabel tetapi dengan e-procurement dapat dihasilkan akuntabilitas dan transparasi dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan kontraknya.


§  Menciptakanpersaingan usaha yang sehat;

Dengan dilaksanakannya tender melalui internet yang memiliki sifat borderless, maka para penyedia yang memenuhi syarat dan berminat dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang pengadaan dan mengikuti tender atau proses pengadaan bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun sesuai dengan jadwal pelelangan.


§  Memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan;

Dengan e-procurement maka pelaksanaan pengadaan yang biasanya memerlukan biaya-biaya tertentu akan akan semakin berkurang sehingga pelaksanaan lebih efisien dibandingkan dengan pengadaan secara manual.


§  Mendukung proses monitoring dan audit;

Dalam proses monitoring dan audit, e-procurement sangat mendukung proses pelaksanaannya terutama dalam kebenaran data dan ketersediaan data.


§  Memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time.

E-procurement mampu memberikan informasi yang terkini tentang hasil pelaksanaan pengadaan. Setiap tahap tender bisa diakses oleh semua Penyedia, mulai dari jadwal (aanwijzing), upload dokumen penawaran, pengumuman pemenang, masa sanggah, dan yang lainnya.

 

2.      JELASKAN PEMAHAMAN ANDA MENGENAI NON TARIEF BARRIES YANG MELIPUTI !

1)      EXPORT SUBSIDY

Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor sedangkan di negara pengimpor harganya turun


2)      EXPORT CREDIT SUBSIDY

Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor) yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi untuk membantu ekspor.


3)      IMPORT QUOTA

Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya.


4)      VOLUNTARY EXPORT RESTRAINTS

Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement=ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota 0 atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor. VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyata-nyata mengakibatkan kerugian.


Sumber:
BMP EKMA4312
https://media.neliti.com/
https://tectuskin.blogspot.com/2021/05/1_19.html

Senin, 17 Mei 2021

Jelaskan perbedaan antara Strategi dan Taktik

 

A ). Jelaskan perbedaan antara Strategi dan Taktik, antara lain:

  • Strategi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan taktik.
  • Strategi pemasaran memerlukan keputusan dari manajemen tentang elemen-elemen marketing mix perusahaan, sedangkan taktik merupakan program tertentu untuk jangka pendek.
  • Strategi bersifat permanen sehingga sulit dan memakan biaya besar jika diadakan perubahan, sedangkan taktik dapat diubah dengan mudah.

Kesimpulan :

Jadi strategi merupakan suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda.
Sedangkan Taktik merupakan langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk melaksanakan strategi.

B ). Menurut saya adalah Strategi.
Karena dalam hal pemasaran dibutuhkan strategi terelih dahulu untuk memanajemen dan menyusun sebuah taktik kedepan melalui implementasi praktek dilapangannya sesuai siasat  yang sudah disepakati bersama melalui meting atau rapat dalam suatu perusahaan yang akan melakukan bisnis pemasaran.

C ). Menurut saya bauran pemasaran merupakan Strategi.
Karena bauran pemasaran merupakan strategi pemasaran yang menekankan cara penjualan produktif secara efektifberdasarkan data yang diperoleh baik melalui proses komputerisasi maupun data yang dikoleksi berdasarkan kembalinya konsumen, supaya proses berjalan lebih lancar.

 

Sabtu, 15 Mei 2021

 

MENURUT ANDA BAGAIMANA CARANYA UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN ATAU MENGURANGI JUMLAH ANTRIAN?
yaitu dengan menggunakan model penugasan (assignment) dan model antrean ;


Model Penugasan, kita akan melakaukan alokasi sejumlah tenaga kerja, mesin, atau sarana lainnya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan secara efisien.
Tujuan dalam model penugasan, dapat memaksimumkan dan juga meminimumkan hasil.
misalnya, meminimumkan biaya, waktu, pemborosan, dan sebagainya atau memaksimumkan hasil, laba, benefit, dan sebagainya.

 

Model Antrean, antrean dijumpai dalam berbagai kehidupan masyarakat. Ini terjadi apabila kapasitas pelayanan kurang mencukupi kebutuhan orang atau barang yang harus dilayani. Hal ini akan berpengarauh pada biaya, waktu, dan kebosanan dalam menunggu.


Sistem antrean, adalah keseluruhan dari kegiatan atau pelayanan yang diberikan kepada masukan, sejak ia datang sampai selesai dilayani. Contoh sederhana dari sistem antrean adalah memiliki satu jalur (chanel) dan satu tahap (fase) saja (single chanel single line).

 

Adapun cara-cara yang harus di tempuh untuk meningkatkan layanan atau mengurangi jumlah antrean adalah sebagai berikut :

1. PERCEPAT WAKTU RESPONS

     Komunikasi yang baik sangat penting dan pelanggan benci menunggu. Tetapi seberapa pentingkah waktu tanggapan? Jawabannya: Sangat penting! Sebuah survei oleh Nielsen menunjukkan bahwa 33% pelanggan masih akan merekomendasikan perusahaan yang cepat untuk merespon, bahkan jika tanggapannya tidak lengkap. Ini hampir dua kali lipat jumlah pelanggan (17%) yang akan merekomendasikan perusahaan yang memberikan respons lengkap, tetapi lambat merespons. Jadi, ketika datang waktunya untuk memberikan layanan yang positif, cepatlah!

 

2. MILIKI SEMUA INFORMASI DI UJUNG JARI ANDA
     Langkah selanjutnya, ketika Anda menerima permintaan pelanggan, tentu saja, menyelesaikannya secepat mungkin dan, terutama, di balasan pertama. Tetapi yang sulit adalah bahwa tidak semua permintaan pelanggan dapat diselesaikan dengan segera. Mereka bisa kompleks dan membutuhkan beberapa tindak lanjut.
     Tujuannya di sini adalah untuk mengurangi jumlah tindak lanjut ini seminimal mungkin dan memastikan bahwa komunikasi antara Anda dan pelanggan sehalus dan seakurat mungkin. Ini dapat dicapai jika Anda sudah memiliki informasi tentang siapa pelanggannya. Dengan kata lain, Anda harus memiliki semua informasi yang relevan di ujung jari Anda untuk menyelesaikan permintaan lebih cepat.

3. PRIORITASKAN PERMINTAAN PELANGGAN

     Tak perlu dikatakan bahwa Anda ingin memberikan dukungan besar kepada setiap pelanggan. Dan ketika membantu banyak orang, penting untuk tetap teratur dan dapat memprioritaskan antrian Anda. Ketika memutuskan prioritas Anda, Anda harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

  1. Apakah semua pelanggan Anda sama? Apakah segmen tertentu dari pelanggan Anda mendapat prioritas terhadap yang lain?
  2. Berapa lama pelanggan menunggu jawaban?
  3. Apakah pelanggan yang mengajukan permintaan untuk pertama kali memiliki prioritas lebih tinggi daripada yang lain? Lagipula, hanya ada satu kesempatan untuk memberikan kesan pertama yang bagus.
  4. Haruskah kasus yang dibuka kembali yang memantul ke depan dan ke belakang, harus ditangani terlebih dahulu?

     Namun, itu semua bermuara pada ini - tidak peduli apa pun prioritas Anda, kuncinya adalah untuk selalu membuat semuanya bergerak! Jadi, bagaimana Anda tahu permintaan mana yang perlu Anda selesaikan terlebih dahulu? Anda tidak mungkin dapat menelusuri antrean email tanpa akhir setiap kali, bukan? Nah, ini adalah saat di mana perangkat lunak layanan pelanggan datang untuk menyelamatkan.

     Perangkat lunak layanan pelanggan dapat dikonfigurasi sesuai dengan kriteria Anda. Misalnya, setiap email yang lebih dari 2 jam yang belum ditetapkan harus diprioritaskan daripada yang lain. Kemudian, yang perlu Anda lakukan adalah meminta sistem untuk mendapatkan permintaan berikutnya dalam antrian. Dan ini akan menjadi permintaan dengan prioritas tertinggi pada saat itu. Kemudian ketika Anda selesai dengan itu, Anda dapat melanjutkan ke yang berikutnya dengan satu klik. Hanya itu yang diperlukan bagi Anda untuk tetap di atas segalanya!

4. PASTIKAN PERMINTAAN BERAKHIR DI TANGAN YANG TEPAT

     Cara lain untuk mengatur alur kerja Anda dan menyelesaikan permintaan Anda dengan kecepatan dan ketepatan adalah memastikan bahwa mereka datang tidak hanya pada waktu yang tepat, tetapi juga masuk ke tangan yang tepat.

     Berikut adalah skenario yang familier: Anda menerima permintaan dan Anda tidak yakin bagaimana menyelesaikannya karena Anda tidak memiliki pengetahuan atau informasi yang perlu Anda tanggapi. Jam terus berdetak, dan Anda mencari bantuan dari kolega Anda, sementara pelanggan Anda di luar sana menunggu solusi. Ketika setiap detik berlalu, pelanggan menjadi semakin tidak bahagia.

5. BANTU PELANGGAN ANDA MEMBANTU DIRI MEREKA SENDIRI

     Pernahkah Anda berpikir bahwa salah satu cara untuk mengurangi permintaan pelanggan dalam antrean Anda adalah dengan membiarkan pelanggan Anda memecahkan sendiri masalah mereka? Kedengarannya lucu, tetapi faktanya 50% pelanggan menganggap penting untuk menyelesaikan sendiri masalah produk atau layanan dan 70% mengharapkan situs web perusahaan sudah menggunakan aplikasi swalayan.

 

KESIMPULAN

     Ada beberapa cara efektif untuk menangani antrian layanan pelanggan Anda. Tentu, Anda dapat membuat tim dukungan pelanggan yang lebih produktif dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jumlah permintaan yang masuk. Tentu saja, ini layak dilakukan, tetapi tujuan utamanya bukan hanya untuk mengurangi jumlah permintaan. Kuncinya adalah memberikan layanan pelanggan yang sangat baik.

     Jika Anda terlalu fokus pada hanya menghapus/menyelesaikan permintaan pelanggan dari antrean secepat mungkin, kualitas respons Anda dapat turun dan kemudian berisiko pelanggan Anda akan merasa diperlakukan dengan kasar (diusir).

 

Sumber : EKMA4413
https://www.exaque.com/5-cara-mengelola-dan-mengurangi-antrean-layanan-pelanggan-anda.html
https://tectuskin.blogspot.com/2021/05/menurut-anda-bagaimana-caranya.html

 

z
t
r
A
a
k
i
d
n
A