JELASKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN DAN BERIKAN CONTOHNYA !
Sebelum berbicara lebih jauh tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian,
perlu mengetahui lebih dahulu pengertian kepribadian.
PENGERTIAN
KEPRIBADIAN
Pengertian Kepribadian. iMenurut Gibson
(1996) definisi dari kepribadian adalah himpunan karakteristik dan
kecenderungan yang stabil serta menentukan sifat umum dan perbedaan dalam
perilaku seseorang. Sedangkan menurut Allport dalam Gibson (1996) adalah
organisasi dinamis di dalam masing-masing dan sistem-sistem psikofisik yang
menentukan penyesuaian unik terhadap lingkungan. Dapat juga dikatakan bahwa
kepribadian adalah total jumlah dari cara-cara dalam mana seseorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Wood (2000) mendefinisikan
kepribadian sebagai profil keseluruhan atau kombinasi sifat yang memberi ciri
khas sifat dasar seseorang.
1.FAKTOR KETURUNAN
Istilah lain dari keturunan, khususnya yang biasa digunakan etnis Jawa adalah
bibit. Istilah ini sering digunakan dalam pesan-pesan yang biasa diberikan
orang tua kepada anaknya.
SEBAGAI CONTOH :
Ketika Si Anak hendak mencari pasangan hidup “Kalau kamu hendak memilih
pasangan hidupmu, lihat dulu bibitnya apakah berasal dari keluarga dan
keturunan yang baik.” demikian pula dengan contoh lain yang sering kita
dengar yang juga menggambarkan hubungan orang tua dan anak adalah “like father
like son" anak dan bapaknya sama saja”. Kedua ilustrasi di atas
menggambarkan bahwa secara natural sesungguhnya hubungan antara orang tua
dengan anak tidak pernah terputus. Jalinan hubungan ini secara biologis bisa
dilacak melalui hubungan darah keduanya. Setiap anak selalu membawa gen
orang tuanya. Pewarisan gen ini secara behavioral menyebabkan seorang anak cenderung
memiliki karakter orang tuanya entah itu karakter bapak atau ibu bergantung gen
mana yang lebih dominan. Penjelasan di atas memberi gambaran bahwa faktor
keturunan akan berpengaruh terhadap karakter yang pada gilirannya akan
mempengaruhi pula kepribadian seseorang. Penjelasan ini pun sekaligus
menegaskan bahwa sejak lahir seseorang sesungguhnya telah memiliki
kepribadian yang sumbernya tidak lain ialah kepribadian orang tuanya.
2. FAKTOR PENGALAMAN HIDUP
Sebagaimana dijelaskan bahwa tidak seorang pun bisa tinggal dalam ruang
isolasi. Sebaliknya, ia hidup dalam lingkungan terbuka baik dalam
lingkungan keluarga, tempat tinggal, sekolah atau tempat kerja. Akibatnya,
seseorang tidak bisa menghindar untuk tidak berinteraksi dengan sesama, maka
dari situlah ia menimba pengalaman hidup dan pada gilirannya pengalaman hidup
tersebut secara gradual bisa mengubah kepribadian seseorang.
SEBAGAI CONTOH :
Hal yang bisa kita pelajari yakni, terdapat seorang anak kembar yg bernama
nadia dan nadila. ketika keduanya masih anak-anak dan tinggal bersama
kedua orang tuanya, kepribadian mereka seperti telah disebutkan pada poin 1
(faktor keturunan) boleh jadi pada mulanya sangat dipengaruhi faktor keturunan.
Namun, bukan berarti kepribadian keduanya semata-mata dipengaruhi oleh faktor
tersebut. Faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi kepribadiannya. hal ini
telah diuangkapkan oleh penelitian bahwa 50% dari sampel (sampelnya tidak lain
adalah dua orang kembar) yang sejak lahir sudah terpisah dan dibesarkan pada
keluarga yang berbeda, misalnya karena salah satunya diadopsi keluarga lain,
ternyata menunjukkan kepribadian yang berbeda, Perbedaan ini disebabkan karena
keduanya memiliki pengalaman hidup yang berbeda.
3. FAKTOR SITUASI
Adalah faktor situasi atau konteks. Berbeda dengan dua faktor pertama yang
dianggap sebagai sumber terbentuknya kepribadian seseorang, situasi atau
konteks justru seringkali menjadi tabir yang menutupi kepribadian seseorang.
Meski telah dikemukakan bahwa kepribadian seseorang tidak mudah berubah, namun
pada saat-saat tertentu kadang-kadang seseorang tidak berperilaku sebagaimana
biasanya. Kepribadian asli yang menjadi dasar berperilaku seolah-olah
tergantikan oleh kepribadian lain. Penyimpangan kepribadian seperti
ini, biasanya bersifat temporer, disebabkan konteks atau situasinya memang
menuntut orang tersebut berperilaku demikian atau dengan kata lain, kepribadian
seseorang terkadang tertutupi oleh konteks atau situasi yang melingkupi
perilaku seseorang.
SEBAGAI CONTOH :
Pada saat semangat atau gairah kerja (mood) seseorang sedang tinggi sifat suka
marah pada orang lain yang biasanya tidak akan muncul ke permukaan dan akhirnya
terkesan sangat ramah dan bersahabat. Demikian juga ketika seseorang sedang
diwawancarai untuk suatu pekerjaan, ia akan menutupi perilaku yang sebenarnya
karena adanya kekhawatiran jika menunjukkan kepribadian yang sesungguhnya bisa
jadi dia tidak akan mendapat pekerjaan tersebut. Kedua contoh ini sekali lagi
memperkuatpernyataan bahwa kepribadian seseorang pada dasarnya bersifat dinamis.
Sumber
:
BMP EKMA4158
https://updkediri.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/KEPRIBADIAN-N-PENGARUHNYA-THD-PERILAKU-ORGANISASI.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar