Jumat, 29 Oktober 2021

AKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN

JELASKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN DAN BERIKAN CONTOHNYA !

Sebelum berbicara lebih jauh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian, perlu mengetahui lebih dahulu pengertian kepribadian.

 

PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Pengertian Kepribadian. iMenurut Gibson (1996) definisi dari kepribadian adalah himpunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang. Sedangkan menurut Allport dalam Gibson (1996) adalah organisasi dinamis di dalam masing-masing dan sistem-sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian unik terhadap lingkungan. Dapat juga dikatakan bahwa kepribadian adalah total jumlah dari cara-cara dalam mana seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Wood (2000) mendefinisikan kepribadian sebagai profil keseluruhan atau kombinasi sifat yang memberi ciri khas sifat dasar seseorang.


1.FAKTOR KETURUNAN 
Istilah lain dari keturunan, khususnya yang biasa digunakan etnis Jawa adalah bibit. Istilah ini sering digunakan dalam pesan-pesan yang biasa diberikan orang tua kepada anaknya.

SEBAGAI CONTOH :
Ketika Si Anak hendak mencari pasangan hidup “Kalau kamu hendak memilih pasangan hidupmu, lihat dulu bibitnya apakah berasal dari keluarga dan keturunan yang baik.” demikian pula dengan contoh lain yang sering kita dengar yang juga menggambarkan hubungan orang tua dan anak adalah “like father like son" anak dan bapaknya sama saja”. Kedua ilustrasi di atas menggambarkan bahwa secara natural sesungguhnya hubungan antara orang tua dengan anak tidak pernah terputus. Jalinan hubungan ini secara biologis bisa dilacak melalui hubungan darah keduanya. Setiap anak selalu membawa gen orang tuanya. Pewarisan gen ini secara behavioral menyebabkan seorang anak cenderung memiliki karakter orang tuanya entah itu karakter bapak atau ibu bergantung gen mana yang lebih dominan. Penjelasan di atas memberi gambaran bahwa faktor keturunan akan berpengaruh terhadap karakter yang pada gilirannya akan mempengaruhi pula kepribadian seseorang. Penjelasan ini pun sekaligus menegaskan bahwa sejak lahir seseorang sesungguhnya telah memiliki kepribadian yang sumbernya tidak lain ialah kepribadian orang tuanya.


2. FAKTOR PENGALAMAN HIDUP
Sebagaimana dijelaskan bahwa tidak seorang pun bisa tinggal dalam ruang isolasi. Sebaliknya, ia hidup dalam lingkungan terbuka baik dalam lingkungan keluarga, tempat tinggal, sekolah atau tempat kerja. Akibatnya, seseorang tidak bisa menghindar untuk tidak berinteraksi dengan sesama, maka dari situlah ia menimba pengalaman hidup dan pada gilirannya pengalaman hidup tersebut secara gradual bisa mengubah kepribadian seseorang.


SEBAGAI CONTOH :
Hal yang bisa kita pelajari yakni, terdapat seorang anak kembar yg bernama nadia dan nadila. ketika keduanya masih anak-anak dan tinggal bersama kedua orang tuanya, kepribadian mereka seperti telah disebutkan pada poin 1 (faktor keturunan) boleh jadi pada mulanya sangat dipengaruhi faktor keturunan. Namun, bukan berarti kepribadian keduanya semata-mata dipengaruhi oleh faktor tersebut. Faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi kepribadiannya. hal ini telah diuangkapkan oleh penelitian bahwa 50% dari sampel (sampelnya tidak lain adalah dua orang kembar) yang sejak lahir sudah terpisah dan dibesarkan pada keluarga yang berbeda, misalnya karena salah satunya diadopsi keluarga lain, ternyata menunjukkan kepribadian yang berbeda, Perbedaan ini disebabkan karena keduanya memiliki pengalaman hidup yang berbeda.


3. FAKTOR SITUASI 
Adalah faktor situasi atau konteks. Berbeda dengan dua faktor pertama yang dianggap sebagai sumber terbentuknya kepribadian seseorang, situasi atau konteks justru seringkali menjadi tabir yang menutupi kepribadian seseorang. Meski telah dikemukakan bahwa kepribadian seseorang tidak mudah berubah, namun pada saat-saat tertentu kadang-kadang seseorang tidak berperilaku sebagaimana biasanya. Kepribadian asli yang menjadi dasar berperilaku seolah-olah tergantikan oleh kepribadian lain. Penyimpangan kepribadian seperti ini, biasanya bersifat temporer, disebabkan konteks atau situasinya memang menuntut orang tersebut berperilaku demikian atau dengan kata lain, kepribadian seseorang terkadang tertutupi oleh konteks atau situasi yang melingkupi perilaku seseorang.

SEBAGAI CONTOH :
Pada saat semangat atau gairah kerja (mood) seseorang sedang tinggi sifat suka marah pada orang lain yang biasanya tidak akan muncul ke permukaan dan akhirnya terkesan sangat ramah dan bersahabat. Demikian juga ketika seseorang sedang diwawancarai untuk suatu pekerjaan, ia akan menutupi perilaku yang sebenarnya karena adanya kekhawatiran jika menunjukkan kepribadian yang sesungguhnya bisa jadi dia tidak akan mendapat pekerjaan tersebut. Kedua contoh ini sekali lagi memperkuatpernyataan bahwa kepribadian seseorang pada dasarnya bersifat dinamis.

 

Sumber :
BMP EKMA4158

https://updkediri.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/KEPRIBADIAN-N-PENGARUHNYA-THD-PERILAKU-ORGANISASI.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

z
t
r
A
a
k
i
d
n
A