Senin, 20 Desember 2021

UAS THE EKMA4314

1. PT. GeGe memproduksi permen memiliki beberapa mesin produksi. Berikut ini data mengenai waktu penggunaan jam mesin dan biaya pemeliharaan tahun 2019. Bulan Jam mesin Jumlah biaya pemeliharaan Januari Februari Maret April Mei Juni 100 440 480 130 260 500 Rp200.000,- 580.000,- 590.000,- 300.000,- 420.000,- 680.000,- Jika Anda seorang manajer keuangan, Anda diminta untuk : 

a. Menentukan biaya variabel dengan menggunakan metode high-low point
b. Menentukan biaya tetap dengan menggunakan metode high-low point
c. Membuat fungsi persamaan biaya pemeliharaan dengan menggunakan metode high-low
d. Mengestimasi berapa jumlah beban biaya listrik jika jumlah jam mesin adalah 350 jam mesin

2. Pabrik Logiteck memproduksi dua tipe mouse. Tipe A mouse wifi dan tipe B mouse baterai. Biaya bahan A sebesar Rp600,- dan B sebesar Rp150,-. Biaya upah langsung untuk A dan B, masing-masing sebesar Rp200,- dan Rp50,-. Unit diproduksi A=200 unit dan B=100 unit. 

3. PT. Mahakarya memiliki informasi sebagai berikut :

4. Berikut ini adalah data keuangan yang disajikan oleh Bagian Keuangan PT FINE untuk menyusun rencana pada bulan Januari 2020 :

jawaban, full jawaban 1-4, download di bawah ini. jangan di sebar luaskan !



JAWABAN THE_EKMA4314

Sabtu, 06 November 2021

KEBIJAKAN PENDANAAN MODAL KERJA


1. KEBIJAKAN HEDGING

Adalah suatu metode pendanaan dengan menggunakan pendanaan yang mempunyai umur pendanaan relatif sama dengan umur investasi aktiva. Aktiva yang mempunyai umur pendek dibiayai dengan pendanaan yang mempunyai umur pendek sedangkan aktiva yang mempunyai umur panjang dibiayai dengan pendanaan yang mempunyai umur panjang.

 






CONTOH :
Pada aktiva Lancar temporer apabila asset yang dibutuhkan untuk 3 bulan maka umur pendanaan yang jatuh temponya 3 bulan. Penerapan kebijakan hedging terhadap komponen – komponen aktiva adalah :

• Aktiva tetap dibiayai dengan pendanaan jangka panjang
• Aktiva Lancar permanen dibiayai dengan pendanaan jangka panjang
• Aktiva Lancar musiman dibiayai dengan pendanaan jangka pendek


2. KEBIJAKAN KONSERVATIF

Adalah suatu metode pendanaan dengan menggunakan pendanaan yang mempunyai umur investasi dalam aktiva agar terdapat suatu margin of safety (marjin keamanan) dalam menjaga likuiditas perusahaan. Dalam kebijakan konservatif terdapat sebagian aktiva yang mempunyai umur pendek dibiayai dengan pendanaan yang mempunyai umur panjang, dan tentunya aktiva yang mempunyai umur panjang dibiayai dengan pendanaan yang mempunyai umur panjang.

 

CONTOH :
Pada aktiva Lancar temporer apabila asset yang dibutuhkan untuk 3 bulan maka umur pendanaan yang digunakan yang jatuh temponya lebih dari 3 bula, misalnya 4 bulan.

• Aktiva tetap dibiayai dengan pendanaan jangka panjang
• Aktiva Lancar permanen dibiayai dengan pendanaan jangka panjang.
• Terdapat sebagian aktiva Lancar temporer (musiman) dibiayai dengan pendanaan jangka panjang dan sebagian aktiva Lancar temporer yang lain dibiayai dengan pendanaan jangka pendek.
• Tujuan pendanaan sebagian aktiva Lancar musiman dengan pendanaan jangka panjang adalah agar terdapat safety untuk menjaga likuiditas perusahaan karena aktiva Lancar yang umurnya pendek dibiayai dengan pendanaan jangka panjang yang jatuh temponya lebih lama
• Penggunaan pendanaan jangka panjang untuk membelanjai aktiva jangka pendek mengakibatkan berkurangnya risiko terjadinya illikuiditas tetapi mengakibat kan naiknya biaya pendanaan.

 

Kebijakan ini akan tepat diterapkan pada situasi permintaan barang dan atau jasa di masa yang akan datang sulit diprediksi dengan pasti dan bersifat fluktuatif, sehingga kebutuhan modal kerja di masa yang akan datang juga sulit diprediksi dengan pasti. Di samping itu, kebijakan ini akan cocok ketika perusahaan juga tidak mudah untuk akses dalam mencari pendanaan, misalnya tidak mudah akses untuk mencari dana pinjaman dari bank. Dalam kondisi dan situasi seperti ini, kebijakan yang dipilih sebaiknya kebijakan konservatif agar ada margin of safety.


3. KEBIJAKAN AGRESIF

Adalah suatu metode pendanaan yang mempunyai umur pendanaan relative lebih pendek dari pada umur investasinya untuk menakan biaya pendanaan . Dalam kebijakan agresif terdapat sebagian aktiva yang mempunyai umur panjang dibiayai dengan pendanaan yang mempunyai umur pendek dan tentunya aktiva yang mempunyai umur pendek dibiayai dengan pendanaan yang mempunyai umur yang lebih pendek.

 

CONTOH :
Pada aktiva Lancar temporer apabila asset yang dibutuhkan untuk 3 bulan maka umur pendanaan yang digunakan yang jatuh temponya lebih pendek dari 3 bulan, misalnya 2 bulan. Penerapan k ebijakan pendanaan agresif terhadap komponen-komponen aktiva adalah :

• Aktiva tetap dibiayai dengan pendanaan jangka panjang
• Aktiva Lancar temporer dibiayai dengan pendanaan jangka pendek.
• Terdapat sebagian aktiva lancar permanen dibiayai dengan pendanaan jangka pendek dan sebagian aktiva Lancar permanen yang lain dibiayai dengan pendanaan jangka panjang.
• Tujuan pendanaan sebagian aktiva Lancar permanen dengan pendanaan jangka pendek adalah untuk menekan biaya pendanaan karena aktiva Lancar permanen yang umurnya relatif panjang dibiayai dengan pendanaan jangka pendek yang jatuh temponya lebih cepat.
• Penggunaan pendanaan jangka pendek untuk membelanjai aktiva jangka panjang mengakibatkan berkurangnya biaya pendanaan tetapi akan meningkatkan risiko terjadinya illikuiditas.

 

Kebijakan ini akan tepat diterapkan pada situasi permintaan barang dan jasa di masa yang akan datang dapat diprediksi dengan pasti, sehingga kebutuhan modal kerja di masa yang akan datang juga dapat diprediksi dengan pasti. Di samping itu, kebijakan ini cocok ketika perusahaan juga sangat mudah untuk akses dalam mencari pendanaan, misalnya mudah akses untuk mencari dana pinjaman dari bank.

 

 

Sumber :
EKMA4213
https://media.neliti.com/media/publications/19786-ID-kebijakan-dalam-penentuan-dan-pendanaan-modal-kerja-perusahaan.pdf


Jumat, 29 Oktober 2021

AKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN

JELASKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN DAN BERIKAN CONTOHNYA !

Sebelum berbicara lebih jauh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian, perlu mengetahui lebih dahulu pengertian kepribadian.

 

PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Pengertian Kepribadian. iMenurut Gibson (1996) definisi dari kepribadian adalah himpunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang. Sedangkan menurut Allport dalam Gibson (1996) adalah organisasi dinamis di dalam masing-masing dan sistem-sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian unik terhadap lingkungan. Dapat juga dikatakan bahwa kepribadian adalah total jumlah dari cara-cara dalam mana seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Wood (2000) mendefinisikan kepribadian sebagai profil keseluruhan atau kombinasi sifat yang memberi ciri khas sifat dasar seseorang.


1.FAKTOR KETURUNAN 
Istilah lain dari keturunan, khususnya yang biasa digunakan etnis Jawa adalah bibit. Istilah ini sering digunakan dalam pesan-pesan yang biasa diberikan orang tua kepada anaknya.

SEBAGAI CONTOH :
Ketika Si Anak hendak mencari pasangan hidup “Kalau kamu hendak memilih pasangan hidupmu, lihat dulu bibitnya apakah berasal dari keluarga dan keturunan yang baik.” demikian pula dengan contoh lain yang sering kita dengar yang juga menggambarkan hubungan orang tua dan anak adalah “like father like son" anak dan bapaknya sama saja”. Kedua ilustrasi di atas menggambarkan bahwa secara natural sesungguhnya hubungan antara orang tua dengan anak tidak pernah terputus. Jalinan hubungan ini secara biologis bisa dilacak melalui hubungan darah keduanya. Setiap anak selalu membawa gen orang tuanya. Pewarisan gen ini secara behavioral menyebabkan seorang anak cenderung memiliki karakter orang tuanya entah itu karakter bapak atau ibu bergantung gen mana yang lebih dominan. Penjelasan di atas memberi gambaran bahwa faktor keturunan akan berpengaruh terhadap karakter yang pada gilirannya akan mempengaruhi pula kepribadian seseorang. Penjelasan ini pun sekaligus menegaskan bahwa sejak lahir seseorang sesungguhnya telah memiliki kepribadian yang sumbernya tidak lain ialah kepribadian orang tuanya.


2. FAKTOR PENGALAMAN HIDUP
Sebagaimana dijelaskan bahwa tidak seorang pun bisa tinggal dalam ruang isolasi. Sebaliknya, ia hidup dalam lingkungan terbuka baik dalam lingkungan keluarga, tempat tinggal, sekolah atau tempat kerja. Akibatnya, seseorang tidak bisa menghindar untuk tidak berinteraksi dengan sesama, maka dari situlah ia menimba pengalaman hidup dan pada gilirannya pengalaman hidup tersebut secara gradual bisa mengubah kepribadian seseorang.


SEBAGAI CONTOH :
Hal yang bisa kita pelajari yakni, terdapat seorang anak kembar yg bernama nadia dan nadila. ketika keduanya masih anak-anak dan tinggal bersama kedua orang tuanya, kepribadian mereka seperti telah disebutkan pada poin 1 (faktor keturunan) boleh jadi pada mulanya sangat dipengaruhi faktor keturunan. Namun, bukan berarti kepribadian keduanya semata-mata dipengaruhi oleh faktor tersebut. Faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi kepribadiannya. hal ini telah diuangkapkan oleh penelitian bahwa 50% dari sampel (sampelnya tidak lain adalah dua orang kembar) yang sejak lahir sudah terpisah dan dibesarkan pada keluarga yang berbeda, misalnya karena salah satunya diadopsi keluarga lain, ternyata menunjukkan kepribadian yang berbeda, Perbedaan ini disebabkan karena keduanya memiliki pengalaman hidup yang berbeda.


3. FAKTOR SITUASI 
Adalah faktor situasi atau konteks. Berbeda dengan dua faktor pertama yang dianggap sebagai sumber terbentuknya kepribadian seseorang, situasi atau konteks justru seringkali menjadi tabir yang menutupi kepribadian seseorang. Meski telah dikemukakan bahwa kepribadian seseorang tidak mudah berubah, namun pada saat-saat tertentu kadang-kadang seseorang tidak berperilaku sebagaimana biasanya. Kepribadian asli yang menjadi dasar berperilaku seolah-olah tergantikan oleh kepribadian lain. Penyimpangan kepribadian seperti ini, biasanya bersifat temporer, disebabkan konteks atau situasinya memang menuntut orang tersebut berperilaku demikian atau dengan kata lain, kepribadian seseorang terkadang tertutupi oleh konteks atau situasi yang melingkupi perilaku seseorang.

SEBAGAI CONTOH :
Pada saat semangat atau gairah kerja (mood) seseorang sedang tinggi sifat suka marah pada orang lain yang biasanya tidak akan muncul ke permukaan dan akhirnya terkesan sangat ramah dan bersahabat. Demikian juga ketika seseorang sedang diwawancarai untuk suatu pekerjaan, ia akan menutupi perilaku yang sebenarnya karena adanya kekhawatiran jika menunjukkan kepribadian yang sesungguhnya bisa jadi dia tidak akan mendapat pekerjaan tersebut. Kedua contoh ini sekali lagi memperkuatpernyataan bahwa kepribadian seseorang pada dasarnya bersifat dinamis.

 

Sumber :
BMP EKMA4158

https://updkediri.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/KEPRIBADIAN-N-PENGARUHNYA-THD-PERILAKU-ORGANISASI.pdf

Minggu, 24 Oktober 2021

PERILAKU KONSUMEN


1. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERILAKU KONSUMEN, APA PENTINGNYA MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN, DAN SIAPA SAJA YANG MEMERLUKAN STUDI PERILAKU KONSUMEN!

Penjelasan Lengkap Tentang Perilaku Konsumen, Perilaku Konsumen atau Perilaku Pembeli adalah hal yang mengacu pada perilaku yang ditampilkan oleh individu ketika mereka membeli, mengkonsumsi atau memakai produk atau layanan tertentu. Perilaku ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.

 

Selain itu, juga melibatkan pencarian produk, evaluasi produk di mana konsumen mengevaluasi berbagai fitur, pembelian, dan konsumsi produk. Kemudian perilaku pembelian pasca produk dipelajari yang menunjukkan kepuasan atau ketidakpuasan konsumen di mana melibatkan pemakaian Produk

 

Konsumen saat membeli produk melewati banyak langkah. Studi perilaku konsumen membantu memahami bagaimana keputusan pembelian dibuat dan bagaimana mereka mencari produk.

 

Selain itu, pemahaman perilaku konsumen juga membantu penjual untuk mengetahui apa, di mana, kapan, bagaimana dan mengapa konsumsi konsumsi produk terjadi. Ini membantu penjual atau organisasi untuk mengetahui alasan di balik pembelian produk oleh konsumen dan bagaimana itu memuaskan mereka.

 

PENTINGNYA PERILAKU KONSUMEN UNTUK MANAJER BISNIS

Tujuan utama di balik pemasaran produk adalah untuk memenuhi permintaan dan keinginan konsumen. Studi perilaku konsumen membantu untuk mencapai tujuan ini. Karena konsumen adalah orang yang paling penting bagi sales, staf penjualan, bahkan perusahaan itu sendiri.

 

Oleh karena itu penting bagi mereka untuk mempertimbangkan hal yang konsumen sukai, sehingga mereka dapat menyediakan barang dan jasa yang sesuai. Analisis yang lebih hati-hati membantu dalam prediksi yang lebih tepat tentang perilaku konsumen produk atau layanan apa pun. Studi tentang perilaku konsumen membantu manajemen operasi seperti: manajer bisnis, staf penjualan, dan pemasar dengan cara berikut.

 

·         Guna merancang produk atau layanan terbaik yang sepenuhnya memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen.

·         Untuk memutuskan di mana layanan atau produk akan tersedia untuk akses mudah konsumen.

·         Menentukan harga di mana konsumen akan siap membeli produk atau layanan itu.

·         Untuk mengetahui metode promosi terbaik yang akan terbukti efektif untuk menarik pelanggan untuk membeli produk.

·         Memahami mengapa, kapan, bagaimana, apa dan faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen.

PENTINGNYA PERILAKU KONSUMEN UNTUK SALES

Penting bagi sales atau penjual untuk mempelajari perilaku konsumen. Penting juga  bagi mereka untuk mengetahui konsumen sebagai individu atau kelompok yang memilih, membeli, atau memakai produk dan layanan. Juga bagaimana mereka berbagi pengalaman mereka untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka.

 

Hal Ini membantu sales untuk menyelidiki dan memahami cara konsumen berperilaku sehingga mereka dapat memposisikan produk mereka ke sekelompok orang tertentu atau individu yang ditargetkan.

 

Berkenaan dengan sudut pandang pemasar, mereka menganggap bahwa tujuan dasar pemasaran adalah menjual barang dan layanan kepada lebih banyak orang sehingga lebih banyak keuntungan dapat dibuat. Prinsip menghasilkan keuntungan ini selalu diterapkan oleh hampir semua penjual atau sales.

 

Sebelumnya, para sales berhasil mencapai tujuan mereka. Namun, hari ini, karena konsumen lebih sadar tentang penggunaan produk dan informasi lain dari produk, tidak mudah untuk menjual atau menarik pelanggan untuk membeli produk. Jadi, untuk menjual produk atau jasa atau untuk meyakinkan konsumen untuk membeli produk, para sales harus menjalani melalui penelitian yang tepat untuk mengambil hati para konsumen.

 

DARI SUDUT PANDANG WELLS DAN PRENSKY
Menurut Wells dan Prensky (1996)
, disiplin perilaku konsumen adalah studi tentang konsumen ketika mereka melakukan pertukaran sesuatu yang berharga untuk sebuah produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen dapat dipandang sebagai sebuah proses yang melibatkan pemilihan, pembelian, penggunaan, evaluasi, dan menghabiskan barang dan jasa yang akan memenuhi kebutuhan seseorang. Definisi lain dari perilaku konsumen menurut Blythe (2008) adalah interaksi yang dinamis antara afeksi, kognisi, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran berbagai aspek dalam kehidupannya. Menurut Danek (1989), definisi tersebut menggambarkan bahwa perilaku konsumen adalah dinamis. Definisi lain dari perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan pembelian, baik pada saat sebelum melakukan pembelian, ketika melakukan pembelian, saat menggunakan, menghabiskan produk dan jasa, serta hal-hal lainnya terkait pembelian atau kegiatan mengevaluasi pembelian. Dari hal tersebut beberapa bagian penting dari perilaku konsumen adalah proses setelah konsumsi dan evaluasi.

Konsumen dibagi dua, yakni konsumen individu atau konsumen rumah tangga, dan konsumen organisasi. Konsumen individu umumnya melakukan pembelian produk dengan tujuan konsumsi pribadi atau untuk diberikan ke orang lain. Jenis konsumen kedua disebut dengan konsumen organisasi. Konsumen organisasi umumnya membeli produk, baik peralatan atau jasa untuk tujuan organisasi.

 

Pihak-pihak yang memerlukan studi perilaku konsumen antara lain :

• Perusahaan/Pemasar Produk : Perusahaan memerlukan konsumen untuk kelanjutan bisnisnya. untuk itu diperlukan strategi khusus yaitu salah satunya studi perilaku konsumen yang berfungsi untuk menjaga pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru agar perusahaan selalu eksis. contoh kecilnya perusahaan hp Nokia terlambat melakukan upgrade sehingga banyak hp baru yang sudah beralih ke android yang menyebabkan perusahaan bangkrut dan tidak dapat bertahan. selain itu perlunya mengetahui keinginan konsumen dapat membantu perusahaan untuk menaikan citra dan brand perusahaan sebut saja Apple Iphone selalu memberikan trend baru seperti 2 kamera pada iphone X , 3 kamera pada iphone XI yang kemudian menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mengikuti Untuk mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan/merebut pelanggan baru.

 

• Pengambil Kebijakan Public (Pemerintah) : Pemeritnah sebagai pemangku kebijakan memiliki fungsi untuk menyesuaikan harga dan perlindungan terhadap konsumen. pemerintah juga dapat memberikan kebijakan – kebijakan yang dapat berdampak baik bagi penjual dan konsumen sehingga penjual produk semakin tertarik berinvestasi di Indonesia dan konsumen mendapatkan produk baik dengan harga yang terjangkau.

 

• Akademisi/ Peneliti : Akademisi dan peneliti memerlukan berbagai metode salah satunya perilaku konsumen ini untuk mendapatkan data/melakukan penelitian. hal ini penting karena terkait dengan pembelajaran ataupun pekerjaan. Dalam kaitan pembelajaran ilmu ini diperlukan untuk dipelajari oleh mahasiswa/praktisi sehingga berguna untuk dipraktekan. Dalam pekerjaan bisa saja akademisi diminta untuk melakukan penelitian kenapa perusahaan A/B mengalami penurunan penjualan dll. sehingga bisa menjadi tenaga ahli untuk meneliti keadaan suatu perusahaan.

 

2. PADA MASA PANDEMI INI TERDAPAT BANYAK PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN SALAH SATUNYA ADALAH PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PENGOBATAN KE DOKTER!

MENGANALISIS PERUBAHAN PRILAKU KONSUMEN DENGAN 5W + 1H :

5W 1H adalah What : Apa yang terjadi?,
Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?,
Why : Mengapa hal itu bisa terjadi?,
When : Kapan peristiwa itu terjadi?,
Where : Di mana peristiwa itu terjadi?,
How : Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Dalam kaitan pelayanan ke dokter banyak hal yang berubah. jika dijabarkan maka sebagai berikut :

 

• WHAT : Hal yang terjadi saat ini adalah pelayanan kesehatan dokter/Rs, Jika sebelumnya bisa dengan mudah datang ke rumah sakit sekarang dibatasi hanya orang yang memiliki izin yang bisa masuk.

• Who : Yang berdampak diantaranya pasien, dokter, pemerintah serta masyarakat umum.

• Why : Dimana hal ini terjadi karena perubahan regulasi karena rumah sakit rentan tempat penyebaran virus covid-19 maka penerapan prokes di rumah sakit sangat ketat. hal ini menyebabkan adanya aturan pengurangan kapasitas rumah sakit.

• When : Peristiwa ini terjadi sejak pandemi covid -19 ini dimulai pada awal tahun 2020 hingga sekarang. karena lama waktu sampai tidak diketahui menyebabkan perubahan perilaku konsumen mengenai kedatangan khususnya pada pelayanan dokter dan rumah sakit.

• Where : Peristiwa ini terjadi di seluruh dunia secara internasional. dalam hal ini khususnya di rumah sakit / praktek dokter setempat.

• How : Ini terjadi karena adanya penerapan prokes di semua fasilitas umum sehingga untuk kedatangan di rumah sakit dibatasi orang – orang yang berkepentingan saja yang berfungsi mengurangi penyebaran virus covid – 19 di lingkungan rumah sakit. Selain itu pada situasi normal ketika masyarakat sakit kebanyakan dari mereka akan pergi ke dokter atau rumah sakit dengan harapan mendapat penangan dokter agar cepat sembuh, berbanding terbalik dengan situasi sekarang, dikarenakan ketakutan terpapar masyarakat akan terpapar virus Cov-19, kecuali keadaan sangat terdesak atau terpaksa, maka mau tidak mau masyarakat harus berobat ke dokter atau rumah sakit. sehingga dengan perubahan prilaku konsumen ini tentu berdampak terhadap keefektifan tugas dari pada rumah sakit/ praktek dokter itu sendiri.

 

TERDAPAT 7 BAURAN PEMASARAN
Diantaranya adalah : Produk, price, place, promotion, proses, people, physical evidence. Namun yang akan kita bahas dalam diskusi ini adalah bauran pemasaran yang berubah pada pemasaran jasa dokter/rumah sakit yaitu :

 

a. Process (Proses) : Terjadi perubahan dimana diperlukan tes covid-19 sebelum dilakukan tindakan seperti melahirkan, operasi dll. padahal proses urgent di UGD juga terkesan melambat karena harus memperhatikan protokol kesehatan. tentu ini untuk menjamin keselamatan Nakes juga namun banyak yang menyayangkan tindakan yang terlambat dalam prosesnya dapat membahayakan nyawa pasien itu sendiri.

 

b. Price (Harga) : Berpacu pada kasus diatas penurunan tingkat penghasilan masyarakat akan memengaruhi perilaku masyarakat dalam menggunakan uangnya, kebanyakan masyarakat akan menggunakan uangnya hanya untuk kebutuhan pokok dan mengenyampingkan kebutuhan non pokok, meskipun sakit jika selagi bisa ditangani sendiri maka masyarakat akan secara mandiri melakukan penyembuhan pribadi. selain itu biaya yang meningkat karena mengharuskan pasien melakukan tes covid – 19 sebelum melakukan pemeriksaan akan memberatkan masyarakat kecil.

 

c. Place (Tempat) : Seperti kasus diatas, pada masa pandemic ini masyarakat cenderung berdiam dirumah jika tidak ada kepentingan, dengan tujuan untuk menghindari kerumunan dan terpapar virus ditempat umum, praktek dokter, rumah sakit yang konotasinya ada potensi penularan yang lebih cepat ditempat tersebut. Maka dari itu masyarakat akan lebih baik melakukan penyembuhan pribadi dirumah selagi masih bisa ditangani. selain itu karena tempat berobat (Rumah Sakit) penuh sehingga tidak bisa semua pasien tertangani langsung di rumah sakit.

 

Sumber :
EKMA4567
https://cpssoft.com/blog/manajemen/penjelasan-lengkap-perilaku-konsumen/
https://tectuskin.blogspot.com/2021/10/perilaku-konsumen.html

Sabtu, 23 Oktober 2021

JENIS ORGANISASI DAN CONTOHNYA

 

DALAM SUATU ORGANISASI MANUSIA DIANGGAP SEBAGAI SUBYEK DAN OBYEK. JELASKAN PERTANYAAN TERSEBUT?

Dalam hal ini manusia bukan sekedar menjadi penggerak (subyek) yang menjalankan organisasi, tetapi juga sebegai obyek yang harus dikelola agar organisasi bisa berfungsi sebagai mana mestinya.

Bagi organisasi manusia dianggap memiliki peran sentral .dikatakan demikian karena manusia merupakan penggerak utama didalam kehidupan organisasi.namun, harus diakui bahwa manusia bukan sekedar menjadi penggerak (subjek ) yang menjalankan organisasi, tetapi juga objek yang harus dikelola agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Sementara itu , manusia bagi alat bantu yang lain ( teknologi misalnya ) melalui sebagai subjek yang menjalankan dan mengendalikan alat bantu tersebut. Itu sebabnya organisasi jauh lebih kompleks dan lebih sulit dikendalikan dibandingkan alat bantu lainnya. Utamanya sekali lagi karena setiap individu bisa menjadi subjek sekaligus objek.disamping itu , setiap individu yang terlibat dalam organisasi memiliki kebutuhan masing – masing yang terkadang berbeda diantara mereka ,namun dalam batas – batas tertentu semuanya harus dipenuhi.

 

JELASKAN JENIS ORGANIASAI DAN CONTOHNYA ?

Secara garis besar organisasi dibedakan menjadi 2 yaitu :

A. ORGANISASI BERORIENTASI EKONOMI (BIASA DISEBUT SEBAGAI ORGANISASI BERORIENTASI LABA – PROFIT ORIENTED ORGANIZATION)

Jenis organisasi yang sengaja didirikan untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan ekonomi, khususnya kebutuhan ekonomi para pendiri atau pemilik organisasi tersebut.

Dalam organisasi ini pada umumnya masyarakat mengenal sebagai perusahaan.

Didalam organisasi perusahaan sejak awal memang didirikan untuk menghasilkan uang.

Untuk para pekerja juga dituntut untuk memiliki midset yang sama.

Contoh :

Perusahaan PT Djabesdepo Furtuna Raya , sebuah perusahaan yang memproduksi barang-barang material bangunan seperti PIPA (Paralon) dan lain sebagainya, karena tujuannya untuk menghasilkan pendapatan yang banyak maka itu seluruh barang yang sudah jadi disebar keseluruh Indonesia terutama di kota batam tujuannya untuk pencapainnya pasar yang luas.

B. ORGANISASI TIDAK BERORIENTASI EKONOMI (DISEBUT ORGANISASI NIR LABA – NOT-FOR-PROFIT ORGANIZATION).

Ukuran keberhasilan organisasi seperti ini bukan laba melainkan ukuran-ukuran lain sesuai tujuan awal pendirian organisasi.

Organisasi nirlaba lebih berorientasi kepada kesehateraan para konstituen daripada kesejahteraan para pendirinya.

Contoh :

Keberhasilan organiasi politik yang disebut sebagai partai politik yaitu sejauhmana partai politik mampu membuat keputusan yang bedampak pada peningkatan kesejahteraan para konstituen hak-hak sipil mereka sebagai warga negara.

 

MANAJER

Sebagai manajer berperan aktif dalam kemajuan suatu perusahaan dimana dengan adanya manajer yang berkualitas tinggi maka pengembangan pelatihan yang akan dilaksanakan akan terasa lebih baik dan lebih bersinergi dalam pengembangan Sumber daya manusia.

Sebagai Manajer sangat berperan untuk pelatihan yang mana tugasnya diantaranya yaitu :

-                      Mengawasi tanggung jawab perekrutan dan penempatan karyawan yang dilakukan departemen SDM.

-                      Salah satunya Sering mengawasi satu tim perekrut, dan beberapa diantaranya mengambil tugas perekrutan ketika mencoba mengisi jabatan yang tinggi.

-                      Harus mengembangkan sebuah strategi perekrutan yang tujuannya membantu untuk memenuhi kebutuhan karyawan perusahaan dan seleksi untuk karyawan terbaik.

 

PELATIH

Sebagai Pelatih juga sangat berperan aktif dalam kemajuan pelatihan, secara jelas dengan pelatih yang mempunyai skill yang mumpuni maka akan menciptakan sesuatu yang unggul dalam didikannya.

Peran bagi pelatih sendiri diantaranya yaitu :

-                      Membantu para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya.

-                      Menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif bagi karyawan baru maupun yang sudah ada.

-                      Membantu memperkirakan kebutuhan perusahaan dan mengevaluasi efektivitas suatu program.

 

KARYAWAN

Disini Karyawan dalam menentukan pelatihan juga sangat berperan karenanya dengan karyawan yang unggul dibidangnya tentunya pelatihan akan terasa seperti menyenagkan dan dapat menerima ilmu dengan baik, maka dari itu sebagai karyawan banyak manfaat yang diperoleh dari pelatihan tersebut diantaranya :

-                      Menambah pengetahuan dan keterampilan di bidangnya

-                      Meningkatkan rasa percaya diri

Jumat, 22 Oktober 2021

DAMPAK COVID 19 DAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4,0 DALAM KAITANNYA DENGAN PROSES PELAYANAN JASA “FRITZSIMMONS”

JELASKAN PENDAPAT SAUDARA MENGENAI DAMPAK COVID 19 DAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4,0  DALAM KAITANNYA DENGAN PROSES PELAYANAN JASA. TOLONG DIKAJI DENGAN MELIHAT MATRIK INTERAKSI LAYANAN JASA “FRITZSIMMONS”

 

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 mengintregasikan antara teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Dampak era revolusi industri 4.0 adalah dalam penerapannya tidak lagi memberdayakan tenaga kerja manusia, sebab semuanya sudah menerapkan konsep otomatisasi.

Dengan demikian tingkat efektifitas dan efisiensi waktu bisa meningkat. Dimana waktu merupakan hal vital dalam dunia industri. Disamping manfaat revolusi industri 4.0 terhadap bidang prindustrian, manfaat teknologi juga bisa dirasakan oleh semua orang. Saat ini akses informasi sangat mudah dan bisa dilakukan kapan dan di mana saja dengan adanya jaringan internet.

 

WABAH COVID-19 mengeksploitasi kekurangan sektor jasa, yaitu mobilitas. Berbeda dengan sektor ekstraktif dan manufaktur, sektor jasa cenderung sulit untuk berpindah dan diperdagangkan. Salah satunya untuk menjual barang manufaktur hasil produksi di Vietnam, Anda cukup menaruhnya ke dalam kontainer, dan barang produksi tersebut dapat dikonsumsi di seluruh dunia. Sedangkan konsumsi jasa sangat identik dengan interaksi langsung antara penyedia-konsumen.

 

Dalam Matriks Pelayanan “Fritzsimmons” diklasifikasikan ke dalam dua dimensi yang berpengaruh pada proses penyampaian pelayanan.

Dimensi Vertikal
Mengukur tingkat intensitas karyawan yang didefinisikan sebagai rasio biaya tenaga kerja dengan biaya modal. Perusahaan penerbangan dan rumah sakit lebih memperhatikan investasi di peralatan dibandingkan karyawan, sedang lembaga pendidikan termasuk yang lebih memperhatikan biaya karyawan yang lebih tinggi dibanding modal.

 

Dimensi Horizontal

Mengukur tingkat interaksi pelanggan dengan penyedia jasa. Interaksi yang rendah antara pelanggan dengan penyedia jasa dibutuhkan bila jasa atau pelayanan terstandarisasi.

 

Dampak COVID 19 dan era Revolusi Industri 4,0 dalam kaitannya dengan Proses Pelayanan Jasa dikaji melalui matrik interaksi layanan jasa “Fritzsimmons”.

 

Digitalsasi pada masa Covid 19 dan era RI 4,0. Pada era digital, sektor jasa terbagi dalam dua peran utama, yaitu enablers dan adaptasi. Sektor jasa, seperti jasa telekomunikasi berperan sebagai enabler proses digitalisasi. Dengan Covid 19 dalam 4-5 tahun kedepan, sebagian Perusahaan diprediksi akan mendigitalkan seluruh bisnis prosesnya. Baik secara horizontal (dari semua divisi atau unit) maupun secara vertikal (dari jenjang bawah sampai atas). Dalam hal ini, perusahaan dalam jasa telekomunikasi memiliki bergerak dalam dua bidang, yaitu infrastruktur fisik dan digital. Infrastruktur fisik contohnya pengembangan jaringan serat optik sebagai penunjang jaringan digital. Sedangkan infrastruktur digital dalam hal ini berbentuk aplikasi (platform digital) ataupun layanan web (seperti komputasi awan).

Kedua, yaitu adaptasi proses layanan jasa. Sejumlah jasa mencoba beradaptasi, baik dengan mengubah layanan dalam bentuk digital, maupun menjadikan digital platform sebagai sarana penjualan produk. Sektor jasa seperti pendidikan dan kesehatan saat ini mengubah bentuk layanan dalam bentuk digital. Selain kursus online, layanan health-tech juga semakin berkembang.

 

Sumber :

BMP EKMA4369
https://news.detik.com/kolom/d-5131305/sektor-jasa-pasca-corona
https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-era-revolusi-industri-4-0-dampak-dan-mengatasinya/
https://www.dictio.id/t/apa-saja-klasifikasi-jasa-atau-layanan/13935/2

 

PEMBAGIAN SEKURITAS SECARA GARIS BESAR DISERTAI DENGAN CONTOH

SEBUTKAN DAN JELASKAN PEMBAGIAN SEKURITAS SECARA GARIS BESAR DISERTAI DENGAN CONTOH ?

 

Sekuritas (Aktiva finansial) menunjukkan secarik kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku, barang dagangan, bahkan termasuk merek dagang).

 

Contoh aktiva finansial adalah saham, obligasi, utang bank, kewajiban sewa guna, dan sebagainya. Dalam suatu perekonomian, aktiva finansial ada karena tabungan dari berbagai individu, perusahaan, dan pemerintah, pada suatu periode waktu berbeda dengan rencana investasi mereka pada aktiva riil.

 


Secara garis besar sekuritas dibagi menjadi 2 antara lain :
1. SEKURITAS YANG MEMBERIKAN PENGHASILAN TETAP.
Contoh :
Obligasi. Obligasi biasanya mempunyai features sebagai berikut : misalnya mempunyai nilai nominal Rp. 2.000.000,00. Dan akan dilunasi dalam waktu 5 tahun. Misalnya Mempunyai coupon rate 12% per tahun.

Kalau kita mengabaikan kemungkinan obligasi tersebut tidak bisa dilunasi (default) maka pembeli obligasi akan memperoleh Rp. 240.000,00 pada tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 5, ditambah dengan pelunasan pokok pinjaman sebesar Rp. 2.000.000,00 pada tahun ke 5.

2. SEKURITAS YANG MEMBERIKAN PENGHASILAN TIDAK TETAP.
Contoh :
Saham. Pemilik saham akan menerima penghasilan dalam bentuk dividen dan perubahan harga saham. Kalua harga saham meningkat dari harga beli maka pemodal memperoleh capital gains apabila sebaliknya disebut capital loss.

Missal : harga saham saat ini (Po) sebesar Rp. 20.000,00 diharapkan memperoleh dividen Rp. 2.000,00 pada tahun depan, dan tahun depan dapat diperkirakan harganya Rp. 22.000,00 dengan demikian, tingkat keuntungan yang diharapkan (r) akan diperoleh adalah :
r = (P1-Po +D1/Po = (22.000-20.000+2.000)/20.000 = 0,20 atau 20%.

 

Oleh karena itu, pasar finansial ada karena pasar tersebut bertujuan untuk mengalokasikan tabungan-tabungan secara efisien kepada pemakai (pihak yang memerlukan) tabungan tersebut di dalam suatu perekonomian. Pihak yang memerlukan tabungan tersebut adalah pihak yang melakukan investasi pada aktiva riil yang lebih besar dari tabungan yang mereka bisa lakukan.

 

Sumber :

BMP EKMA4213
https://tectuskin.blogspot.com/2021/10/pembagian-sekuritas-secara-garis-besar.html

Selasa, 07 September 2021

DUDUK DIANTARA LANGIT & BUMI

DUDUK DIANTARA LANGIT & BUMI


Aku adalah hamba Tuhan (Hamba Allah), terasingkan dari keramaian dunia..

Keberadaan ku tidaklah penting..

Wahai dzat yang jiwaku ada pada genggamannya, ku serahkan hidup dan matiku padamu..

Baik atau buruk hanyalah sebuah pandangan, karena pada hakikatnya semua ciptaan Tuhan adalah baik..

Aku duduk diantara langit dan bumi..

Aku disuguhi pemandangan indah yang menawan..

Betapa luas alam semesta ini, semua adalah karya Tuhan..

Tidak ada satupun karyanya yang cacat, semua tampak sempurna..

Kemudian aku turun ke bumi, kudapati banyak cinta & kebencian..

Cinta melahirkan kasih sayang, sedangkan kebencian melahirkan permusuhan..

Aku berjalan di muka bumi ini atas izin darimu..

Biarkan tubuhku bertemu oleh siapapun, karena siapapun itu adalah manifestasi dari dirimu..

Tuhan (Allah) kau Maha sempurna, berulang-ulang kali aku takjub kepadamu..


-AndikaArtz

Jumat, 21 Mei 2021


JALUR KRITIS

Jalur kritis adalah jalur yang jumlah waktu penyelesaian kegiatan-kegiatannya terpanjang. jalur ini menentukan waktu penyelesaian suatu proyek.artinya tidak bisa di selesaikan dalam waktu yang lebih pendek daripada jalur kritis ini.

 


 


 

Gambar 8.9.

Diagram Jaringan Kerja Proyek ABC

 

Dalam diagram di atas, terlihat ada lima jalur, yaitu jalur 1-2-5-6-7 (kegiatan A-D-G-H) panjangnya 20 hari, jalur 1-2-3-5-6-7 (kegiatan A-E-GH) panjangnya 19 hari, jalur 1-3-5-6-7(kegiatan B-E-G-H) panjangnya 17 hari, jalur 1-4-5-6-7(kegiatan C-G-H) panjangnya 13 hari, dan jalur 1-4-67(kegiatan C-F-H) panjangnya 16 hari.

 

Ternyata, di antara kelima jalur itu, yang paling panjang adalah jalur pertama: jalur 1-2-5-6-7 atau jalur A-D-G-H (20 hari). Jalur terpanjang ini disebut jalur kritis, yaitu jalur yang menentukan waktu selesainya proyek. Meskipun ada jalur yang lebih pendek daripada 20 hari, proyek ABC tidak akan selesai sebelum 20 hari. Hal ini disebabkan ada kegiatan yang hanya bisa cepat diselesaikan apabila kegiatan-kegiatan yang mendahuluinya sudah selesai dikerjakan. Mungkin, ada satu atau beberapa di antara kegiatankegiatan yang mendahului bisa cepat dikerjakan, tetapi kegiatan (berikutnya) itu baru bisa dikerjakan setelah semua kegiatan pendahuluan selesai semuanya. Contohnya dapat dilihat dalam diagram jaringan kerja di atas. Dalam contoh itu, tampak bahwa kegiatan-kegiatan E didahului oleh kegiatan A dan B. Waktu untuk kegiatan A adalah lima hari, sedangkan untuk kegiatan B hanya tiga hari. Meskipun kegiatan B selesai dalam tiga hari, kegiatan E hanya bisa dimulai setelah hari ke-5 (pada awal hari ke-6). Hal ini disebabkan untuk memulai kegiatan E, kedua kegiatan itu telah selesai semua. Kegiatan G didahului oleh kegiatan D dan kegiatan E. Kegiatan D selesai pada hari ke-ll (waktu kegiatan a ditambah kegiatan B), sedangkan kegiatan E selesai pada hari ke-lO (waktu kegiatan A ditambah kegiatan E). Akan tetapi, kegiatan G baru bisa dimulai setelah hari ke-ll (awal hari ke12). Tidak mungkin dimulai pada akhir hari ke-10 (awal hari ke-ll) karena jalur 1-2-3-5 sudah selesai dalam waktu 10 hari. Kita harus menunggu selesainya jalur 1-2-5 yang waktunya 11 hari. Demikian pula kegiatan H hanya bisa dimulai setelah kegiatan D dan kegiatan E selesai dikerjakan. Untuk menyelesaikan kegiatan G, diperlukan waktu 15 hari (jalur 1-2-5-6) dan kegiatan F memerlukan waktu ll hari (jalur 1-4-6). Dengan demikian, kegiatan H baru bisa dimulai setelah hari ke-15 (awal hari ke-16) meskipun kegiatan F sudah selesai pada akhir hari ke-11. Jadi, selesainya proyek pada hari ke-20, yaitu 15 hari, ditambah waktu untuk kegiatan lima hari. Jadi, jelas terlihat di sini bahwa jalur kritis adalah jalur yang jumlah waktunya terpanjang, tetapi jangka waktunya merupakan jangka waktu tercepat untuk bisa menyelesaikan suatu proyek.

 

Dalam jaringan kerja di atas, ada kegiatan yang sebenarnya sudah selesai dikerjakan, tetapi tidak bisa segera dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya. Ini disebabkan kegiatan lanjutannya itu memerlukan prasyarat kegiatan lain yang belum selesai dikerjakan. Sebenarnya, memulainya kegiatan yang harus menunggu ini bisa ditunda, asalkan penundaannya tidak melampaui batas tertentu sehingga tidak menunda kegiatan yang lain. Oleh karena itu, dalam hal ini, kita mengenal waktu mulai paling cepat, waktu selesai paling cepat, waktu mulai paling lambat, dan waktu selesai paling lambat. Di samping itu, kita mengenal pula apa yang disebut float atau waktu menunggu. Kita mengenal dua macamfloat, yaitu totalfloat dan freefloat.

 

1.       Waktu Mulai Paling Cepat (MC) = Early Start Time (ES)

 

Waktu mulai paling cepat adalah waktu tercepat untuk bisa memulai suatu kegiatan dalam keadaan normal dengan tidak mengganggu kelancaran penyelesaian kegiatan yang lain. Waktu paling cepat untuk memulai kegiatan B pada hari ke-0, sedangkan waktu tercepat untuk memulai kegiatan E setelah hari ke-5 (awal hari ke-6). Meskipun kegiatan b sudah selesai setelah tiga hari, waktu mulai paling cepat untuk melaksanakan kegiatan E adalah setelah hari ke-5. Hal ini disebabkan untuk bisa memulai kegiatan E harus menunggu selesainya kegiatan a karena kegiatan E memiliki prasyarat di samping kegiatan b dan juga kegiatan a. Demikian pula kegiatan G, waktu tercepat untuk memulai kegiatan itu pada ll hari karena jalur 1-3-5 selesai dalam waktu delapan hari dan jalur 1-4-5 selesai dalam waktu empat hari. Akan tetapi, untuk memulainya, masih harus ditunggu selesainya jalur 1-2-5 yang memakan waktu 1 1 hari.

 

2.       Waktu Selesai Paling cepat (SC) = Early Finish Time (EF)

 

Waktu selesai paling cepat adalah waktu yang tercepat untuk bisa menyelesaikan kegiatan dalam keadaan normal dan tidak mengganggu kelancaran kegiatan yang lain. Menghitung waktu selesai paling cepat ini mudah dilakukan, cukup menambah waktu mulai paling cepat dengan waktu kegiatannya. Sebagai contoh, waktu paling cepat untuk menyelesaikan kegiatan e adalah IO hari, yaitu waktu mulai paling cepat lima hari ditambah waktu kegiatan e lima hari. Waktu selesai paling cepat untuk kegiatan g adalah 15 hari (ll hari ditambah empat hari).

 

3.       Waktu Mulai Paling Lambat (ML) =                 Start Time (LS)

 

Waktu mulai paling lambat adalah waktu yang paling lambat untuk memulai suatu kegiatan, dalam keadaan normal, dan tidak mengganggu kelancaran penyelesaian kegiatan yang lain. Hal ini terjadi karena suatu kegiatan tidak bisa segera dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya karena harus menunggu kegiatan yang lain. Daripada menunggu selesai dikerjakan, kita bisa menunda memulainya paling lama sesuai dengan lamanya menunggu tadi. Jadi, kalau kegiatan b telah selesai dan terpaksa menunggu selesainya kegiatan a selama dua hari, sebenarnya bisa diselesaikan bersamaan pada hari kelima, tetapi mulainya setelah hari kerja kedua (awal hari ketiga). Untuk kegiatan e, bisa dimulai paling lambat setelah hari keenam. Ini karena akan menunda selesainya kegiatan tersebut menjadi setelah hari ke-l I dan tidak melebihi kegiatan d. Akan tetapi, untuk kegiatan c, itu agak berbeda. Mulainya kegiatan c hanya bisa ditunda dengan empat hari karena kegiatan c juga merupakan prasyarat kegiatan f. Kalau kegiatan f harus selesai pada hari ke-15, kegiatan c paling lambat harus selesai pada hari kedelepan (15-7). Dengan sendirinya, kegiatan c bisa ditunda, tetapi paling lambat setelah hari keempat harus sudah dimulai.

 

4.       Waktu Selesai Paling Lambat (SL) = Latest Finish Time (LF)

 

Waktu selesai paling lambat adalah waktu paling lambat untuk menyelesaikan suatu kegiatan secara normal dan tidak mengganggu kelancaran kegiatan yang lain. Misalnya, meskipun ditunda, kegiatan b paling lambat harus selesai pada hari keenam. Kalau pada hari keenam belum selesai, itu akan mengakibatkan keterlambatan penyelesaian kegiatan e. Itu berarti pada hari ke-l l, kegiatan e belum selesai dikerjakan sehingga waktu selesai paling lambat untuk kegiatan b adalah enam hari. Untuk kegiatan f, Waktu selesai paling lambat 15 hari. Kalau kegiatan f belum selesai pada akhir hari ke-15, itu akan mengakibatkan tertundanya kegiatan h. Penyelesaian proyek pun akan tertunda.

 

5.       Total Float

 

Total float adalah jumlah waktu menunggu yang ada pada suatu waktu kegiatan sama dengan selisih antara waktu maksimum yang tersedia untuk menyelesaikan suatu kegiatan dikurangi dan waktu mulai paling cepat (SLMC) dikurangi dengan waktu kegiatan (WK). Untuk kegiatan 1, total floatnya dapat dicari dengan cara sebagai berikut.

TF1 = WC1 - MC1 – WK1

 

6.       Free Float

 

Free float adalah waktu sisa atau waktu tunggu yang ada di antara waktu tercepat suatu kegiatan dan waktu mulai paling cepat kegiatan berikutnya. Untuk kegiatan i yang diikuti kegiatan j , free float dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.

FFI = MCJ – MCI – WKI

 

MENCARI JALUR KRITIS

 

Jalur kritis bisa dicari dengan cara mencari jalur yang memiliki waktu mulai paling cepat sama dengan waktu mulai paling lambat atau jalur yang memiliki waktu selesai paling cepat sama dengan waktu selesai paling lambat. Contohnya adalah jalur 1-2-5-6-7 karena MC untuk node l, node 2, node 5, node 6, dan node 7 sama dengan ML. Dengan sendirinya, SC pada nodes itu akan sama dengan S-nya. Dengan sendirinya pula, baik total float maupun free float berada pada jalur sebesar 0. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 8.10.




Gambar 8.10.

Jalur Kritis terletak pada jalur ketika MC sama Dengan ML dan SC sama dengan SL

 

Untuk network pada Gambar 8.10, dapat dicari total float dan free floatnya pada Tabel 8.4.



Tabel 8.4.

Perhitungan Total Float

 

Pada Tabel 8.4, terlihat bahwa pada jalur kritis nilai float-nya 0 semua.

 

Sumber : EKMA441302
https://tectuskin.blogspot.com/2021/05/menurut-anda-apa-yang-dimaksud.html