1. Model dua pasar dua Industri memiliki perilaku kurva permintaan sebagai berikut :
1.
Kurva kurva permintaan output berlereng menurun karena berlakunya hukum nilai guna marjinal yang menurun. Untuk setiap satuan produk yang dikonsumsi memberikan tambahan kepuasan kepada konsumen. Jadi konsumen membeli lebih banyak bila harga turun
2.
Kurva penawaran output berlereng menanjak hal ini didasarkan pada hukum biaya marjinal yang menanjak, karena dalam periode produksi jangka pendek berlaku hukum penambahan hasil yang semakin berkurang.
3.
Kurva permintaan input didasarkan pada hukum produktivitas marjinal fisik yang semakin berkurang atau hukum penambahan hasil yang semakin menurun, hukum ini menyatakan sereset melampaui titik tertentu, setiap tambahan satuan faktor produksi variabel akan menghasilkan kenaikan output total dalam jumlah yang semakin kecil.
4.
Kurva penawaran faktor produksi variabel tenaga kerja mencerminkan preverensi individual untuk bermalas-malasan atau bekerja. Perusahaan harus membayar tingkat upah lebih tinggi agar bisa mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja.
2. Analisis Keseimbangan Umum
menentukan keseimbangan harga dan jumlah barang dalam semua pasar dengan mempertimbangkan pengaruh balik dari pasar yang ada. Dalam keseimbangan umum, dibahas mengenai keterkaitan antara keseimbangan di suatu pasar dengan pasar yang lain, dan sebaliknya.
Definisi Model Keseimbangan Umum
Model keseimbangan umum adalah model analisis keseimbangan hargadan output pasar dengan pendekatan keterkaitan antar barang dan antarpasar dengan asumsi perfectly competitive price system.
Ilustrasi :
Awalnya semua pasar berada ditingkat keseimbangan (P1;W1; P2danW2).
(a) Ketika terjadi kenaikan permintaantomat (D – D‘), maka akan terjadi serangkaian penyesuaian di pasar lain yang terkait.
(b) Kenaikan permintaan tenagakerja (D – D‘) dan upah pekerja diperkebunan tomat (W1 – W3).
Kenaikan biaya produksitomat yang menyebabkan kenaikan harga (P1 – P3) akan mengakibatkan pergeseran kurvapenawaran (S – S’).
(c) Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan mentimun (D – D‘)
(d) danpenurunan permintaan tenaga kerja diperkebunan mentimun (D – D‘) .
Asumsi perfectly competitive price system
Dalam model keseimbangan umum, yang dimaksud denganperfectlycompetitive price system adalah pasar dengan kondisi:
1.
Terdapat pembeli dalam jumlah besar yang menjadikan tingkat hargasebagai faktor eksogen dan dalam melakukan konsumsi para pembeliini memaksimumkan tingkat kepuasan. Pada saat yang sama parapembeli ini adalah pemilik faktor produksi dalam perekonomian(tenaga kerja, modal).
2.
Terdapat penjual dalam jumlah besar yang menjadikan tingkat hargasebagai faktor eksogen dan dalam melakukan produksi para penjualini memaksimumkan profit.
3.
Berlaku hukum Law of one price.
4.
Baik konsumen dan produsen memiliki informasi simetri dan tidak adaketidakpastian.
Permintaan Keseimbangan Umum
Dalam analisis keseimbangan umum, konsumen diasumsikan memiliki fungsi kepuasan yang homogen. Individu memilih tingkat konsumsi berdasarkan tingkat pendapatan dan harga barang-barang. Tingkat pendapatan selanjutnya dihitung berdasarkan kepemilikan faktor produksi (tenaga kerja, modal, dll).
Selanjutnya, dalam konteks keseimbangan umum, yang akanmenentukan besarnya alokasi adalah agregasi dari fungsi kepuasan individu atau representative utility function.
Penawaran dalam Keseimbangan Umum
Dalam model keseimbangan umum, hal yang lebih kompleks untukdimodelkan adalah sisi penawaran.
Dalam model keseimbangan umum, produksi diasumsikan efisien dalam alokasi faktor. Dalam model ini dimisalkan modal (K) dan pekerja (L).
Kurva untuk menggambarkan alokasi faktor produksi yang efisiendikenal sebagai production possibility frontier/PPF.
Perangkat analisis untuk menggambarkan konsep PPF dikenal sebagaiEdgeworth Box Diagram.
Ilustrasi Edgeworth Box Diagram
Dengan asumsi jumlah K dan L yang terbatas di perekonomian untukproduksi barang X dan Y, maka ilustrasi alokasi yang mungkin dari dua faktor produksi ini adalah :
Dalam gambar di atas, semua capital (K) dan labor(L) habis dipergunakan semuanya.
Alokasi K dan L yang Efisien
Untuk mengilustrasikan konsepefisiensi dalam produksi, titik A dapat dikontraskan dengan alokasilain yang efsien (p1; p2; p3; p4) dalam gambar berikut.
Ciri efisien adalah output yangdihasilkan sudah paling besar denganjumlah sumber daya (K, L) yangsama.
Pada titik A, jumlah output x2 dapatditingkatkan dengan menggeserisoquant menjadi x3 atau dari y2 key3.
Sementara di titik A dengan total K dan L yang sama dengan skenariotadi mengasilkan output yang lebih rendah.
Daerah A itulah yang kemudian disebut sebagai Region of Mutual Advantage.
y4> y3> y2> y1.
x4> x3> x2> x1. Semakin jauh dari Titik origin, maka semakin besar.
Pada Titik A, kedua kurva isoquant berpotongan, maka slope kurva isoquant x2 ≠ y2.
MRTSx≠ MRTSy.
MRTS Γ Marginal Rate of Technical Substitution.
Garis sepanjang p1, p2, p3, dan p4 mempunyai slope isoquant yang sama, maka MRTS nya juga akan sama.
IsoquantΓ alternative kombinasi K dan L untuk menghasilkan produksi yang sama.
Sumber referensi : BMP ESPA 4111 pengantar ekonomi mikro, https://elisa67blog.wordpress.com/teori-ekonomi-mikro/keseimbangan-umum/